4 Fakta Terkini Penemuan Mayat Janda Setengah Terkubur di Labusel

Round Up

4 Fakta Terkini Penemuan Mayat Janda Setengah Terkubur di Labusel

Tim detikSumut - detikSumut
Sabtu, 05 Apr 2025 09:00 WIB
Ilustrasi penemuan mayat wanita (dok detikcom)
Foto: Ilustrasi penemuan mayat wanita (dok detikcom)
Labuhanbatu Selatan -

Mayat seorang janda bernama Nurlom Ritonga (52) ditemukan tewas setengah terkubur di areal perkebunan sawit Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara (Sumut). Ternyata Nurlom merupakan korban pembunuhan dan pelakunya kini telah ditangkap polisi.

Jasad Nurlom ditemukan pertama kali oleh pekerja kebun tersebut pada Senin 10 Februari 2025. Pelaku ditangkap di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan, 1 April 2025.

Berikut ini detikSumut rangkum sejumlah fakta terkini ihwal peristiwa pembunuhan tersebut. Simak sampai akhir ya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

4 Fakta Terkini Penemuan Mayat Janda Setengah Terkubur di Labusel

1. Pelaku Pacar Korban

Kasat Reskrim Polres Labusel AKP Endang R Ginting mengatakan pelaku pembunuhan terhadap Nurlom yakni Zefri Solehuddin (38). Zefri adalah pacara korban.

"Pacaran, ada hubungan asmara mereka ini, satunya janda, satunya lagi mungkin duda lah itu, sudah ada hubungan asrama selama satu tahun lebih kurang sampai dengan kejadian itu," kata AKP Endang, Jumat (4/4/2025).

ADVERTISEMENT

Endang menyebut pelaku ditangkap di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan, 1 April 2025. Sebelum ditangkap, pelaku sudah sempat melarikan diri ke sejumlah tempat hingga ke Provinsi Riau dan Jambi.

"Ditangkap di wilayah Simpang Empat Asahan. Berpindah pindah dia (pelaku), setelah kejadian melarikan diri ke Sigambal Rantau (Selatan), Paluta, lari lagi ke daerah ke Riau, Jambi," ujarnya.

2. Pelaku Bunuh Korban karena Cemburu

AKP Endang mengatakan Zefri nekat membunuh Nurolom karena cemburu. Ia menyebut korban sering dijodohkan dengan pria lain.

"Dia ada cemburu sama korban, dua bulan sebelum kejadian galau-galau lah dia (pelaku) akibat daripada kumpul-kumpul gitu, (korban) dijodohkan sama laki-laki lain, jadi dia panas lah, emosi," tuturnya.

Lalu, pada 5 Februari 2025, keduanya bertemu di salah satu warung makan di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta). Saat itu, korban kembali dijodoh-jodohkan dengan pria lain.

Hal itu pun membuat pelaku emosi, sehingga keduanya sempat terlibat cekcok di warung tersebut. Pada 6 Februari 2025 sekira pukul 00.30 WIB, pemilik warung mengusir keduanya karena cekcok di warung tersebut.

"Keluar lah mereka, mau menyelesaikan masalah berboncenganlah mereka," sebutnya.

3. Pelaku dan Korban Terlibat Cekcok

Karena diusir, keduanya pergi meninggalkan warung tersebut dengan berboncengan sepeda motor. Keduanya sempat berhenti di pinggir jalan karena cekcok.

Pada akhirnya, pelaku membekap mulut dan hidung korban menggunakan tangannya. "Nggak berapa lama, di pinggir jalan berhenti, cekcok lagi mereka, disekap lah hidung sama mulutnya, sesak napas lah korbannya," ucapnya.

"Karena di pinggir jalan, ada masyarakat lewat bawa sepeda motor, nampak dari jauh, dijatuhkan lah si perempuan ini, didoronglah dalam posisi terlentang, habis itu tetap dibekap mulutnya sambil didudukinya, di situlah terbentur kepalanya, punggungnya, sampai lemas. Setelah lemas, dilepas tangannya, diperiksanya detak jantung korban dan sudah nggak ada lagi (sudah meninggal)," kata Endang.

"Setelah itu dinaikkan ke motor, dibonceng diikat, dibawa dari TKP pembunuham ke kebun sawit itu, di situlah diturunkan, dia (pelaku) menggali tanah pakai tangan, sempat dipastikan lagi masih hidup atau nggak, habis itu dikubur diambil lah hp, cincin, kalung, hp, motor," sambunhnya.

4. Pelaku dan Korban Sudah Setahun Berpacaran

Endang menyebut pelaku Zefri Solehuddin adalah pacar korban. Keduanya diperkirakan telah berhubungan selama kurang lebih 1 tahun.

"Pacaran, ada hubungan asmara mereka ini, satunya janda, satunya lagi mungkin duda lah itu, sudah ada hubungan asrama selama satu tahun lebih kurang sampai dengan kejadian itu," jelasnya.




(astj/astj)


Hide Ads