Kecewanya Pemudik di Batam, Gagal Naik Kapal Usai Tertipu Tiket Palsu

Round Up

Kecewanya Pemudik di Batam, Gagal Naik Kapal Usai Tertipu Tiket Palsu

Tim detikSumut - detikSumut
Sabtu, 29 Mar 2025 13:00 WIB
Calon penumpang kapal Pelni tertipu membeli tiket palsu.(Alamudin/detikSumut)
Foto: Calon penumpang kapal Pelni tertipu membeli tiket palsu.(Alamudin/detikSumut)
Batam -

Idul Fitri 1446 H sudah di depan mata, namun harapan sejumlah pemudik di Batam untuk bisa berkumpul bersama keluarga di kampung halaman sirna gegara mereka tak bisa naik kapal saat hendak berangkat. Pasalnya tiket yang mereka beli untuk naik kapal Pelni di pelabuhan ternyata palsu.

Saat hendak check-in di Pelabuhan Bintang 99, Batu Ampar, puluhan pemudik tersebut terkejut karena mereka tak diizinkan naik, mereka baru tahu ternyata telah jadi korban penipuan penjualan tiket palsu di media sosial. Kekecewaan tampak di wajah mereka.

Lebih dari 10 calon penumpang kapal tertipu tiket kapal palsu tersebut. Salah satunya Sanusi, warga Kabupaten Karimun. Ia mengaku mendapatkan tiket kapal Pelni tujuan Jakarta itu lewat akun Facebook berlogokan PT Pelni. Yang membuatnya semakin yakin membeli tiket dari link tak resmi itu karena si penipu mengaku dari kantor Pelni pusat di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya beli online dari penawaran di Facebook. Saya percaya karena dia mengaku dari kantor pusat di Jakarta," ujar Sanusi, Jumat (28/3/2025).

Sanusi yang sangat ingin untuk mudik lewat Jakarta tahun ini pun langsung mentransfer uang Rp1 juta untuk dua tiket kapal KM Nggapulu. Namun betapa terkejutnya ia saat hendak check-in di pelabuhan, petugas pelabuhan memberitahunya bahwa tiket tersebut palsu.

ADVERTISEMENT

"Saya baru tahu kalau tiketnya palsu pas check-in di sini. Saya rencana ke Jakarta bersama saudara, tapi sekarang batal berangkat karena kehabisan ongkos," ujarnya.

Sanusi terpaksa membeli tiket yang dijual di Facebook itu karena tiket kapal Pelni di travel maupun website penjualan tiket resmi sudah ludes.

"Saya tertarik membeli tiket tersebut karena tiket resmi Pelni dan agen travel sudah habis terjual. Karena buru-buru saya langsung beli," Ujarnya.

Sanusi bercerita, awalnya ia melihat penawaran tiket di Facebook. Ia langsung menghubungi akun tersebut yang kemudian diarahkan untuk menghubungi nomor WhatsApp tertentu.

"Saya tertarik karena terburu-buru, kemudian, tiket yang dijual online sudah habis. Saya juga coba beli di travel juga habis, makanya cari di Facebook, tersedia 4 tiket, saya beli 2 tiket dengan harga Rp 1.016.000 ," ujarnya.

Kasat Reskrim Polresta Barelang, AKP Debby Tri Andrestian, mengaku baru mendapatkan informasi terkait penipuan tiket kapal palsu tersebut. Pihaknya mengatakan belum ada laporan resmi terkait kasus itu. Meski begitu, Satreskrim Polresta Barelang bakal menelusuri kasus tersebut.

"Kami juga baru mengetahui informasi ini, ini akan jadi perhatian Satreskrim Polresta Barelang dan akan ditelusuri. Belum ada laporan" katanya.

Debby mengimbau warga yang menjadi korban penipuan tiket palsu tersebut agar melapor ke kepolisian terdekat.

"Bagi masyarakat yang merasa tertipu dan memiliki informasi terkait palsu bisa melapor. Bantu itu akan jadi bahan bagi kami untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.




(nkm/nkm)


Hide Ads