Casis Bintara Berdarah-darah Ikut Tes Polisi di Deli Serdang Meski Baru Dibegal

Round Up

Casis Bintara Berdarah-darah Ikut Tes Polisi di Deli Serdang Meski Baru Dibegal

Tim detikSumut - detikSumut
Sabtu, 22 Mar 2025 08:30 WIB
Ilustrasi Begal
Foto: Ilustrasi oleh Mindra Purnomo
Deli Serdang -

Seorang calon siswa (casis) bintara Polri bernama Roberto Simbolon (19) menjadi korban begal saat hendak mengikuti tes masuk polisi di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Begini detik-detik korban dibegal.

Roberto menjelaskan saat itu, Rabu (19/3), dirinya berangkat dari rumahnya sekitar pukul 04.00 WIB. Ia hendak mengikuti tes pemeriksaan kesehatan (rikkes) calon siswa bintara Polri di Politeknik Pariwisata Negeri Medan, Jalan Rumah Sakit Haji, Kecamatan Percut Sei Tuan.

Di dekitar jembatan Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Roberto yang mengendarai sepeda motor berjalan pelan untuk menghindari lubang.

"Sebelum di jembatan, ada lubang. saya menghindari lubang itu, jadinya saya pelan," kata Roberto, Jumat (21/3/2025).

Namun tiba-tiba sekitar lima orang dengan sepeda motor mendekatinya dan langsung menendang sepeda motor Roberto hingga ia terjatuh. Menurutnya, komplotan begal itu tidak membawa senjata tajam. Usai dirinya terjatuh, para pelaku mengambil handphone dan dompet berisi uang Rp 1 juta.

"Ada lima orang, tiba-tiba nunjang (tendang) saya dari kanan. Lalu, saya terjatuh ke kiri ke lubang besar itu. Setelah mereka menjatuhkan saya, saya jatuh tertimpa motor, langsung mereka mengambil hp saya di depan dan dompet saya di belakang (celana)," jelasnya.

Ia pun mengalami luk-luka dan sepeda motornya rusak. Namun ia tetap mengikuti ujian masuk polisi tersebut. Beruntung sepeda motornya tak diambil pelaku hingga ia bisa menggunakannya untuk ke lokasi tes. Dia pun berharap bisa lulus seleksi.

"Motor rusak parah, saya paksa sampai ke tempat rikkes. Harapan saya kepada Kapolda Sumut agar saya tetap bisa lanjut tes saya dan dapat mewujudkan cita-cita saya dari kecil," ujarnya.

Ibu Roberto, Martini Naibaho, menjelaskan, anaknya tetap berupaya untuk mengikut tes meski sudah tubuhnya berdarah dan sakit. Setibanya di lokasi tes, Roberto memberitahu petugas kepolisian mengenai kejadian nyang dialaminya. Petugas pun membawa Roberto untuk diobati.

"Dari tempat tes, langsung dibawa polisi ke RS Haji, diobati saat itu juga. Setelah itu dibawa lagi ke panitia selanjutnya, kata panitia, kalau nanti sudah sembuh dan ada perubahan, bisa ikut tes selanjutnya, ujian ulang," ujarnya.

Setelah itu, Roberto dibawa ke RS Mitra Sejati. Martini mengatakan anaknya mengalami luka di wajah, dagu, tangan, kaki, dan bahu serta harus menerima 8 jahitan di bagian dagunya karena terluka parah.

"Motor nggak dirampas, tapi dompet sama hp diambil, uangnya Rp 1 juta," pungkasnya.

Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung, Iptu Parulian Sitanggang, menyebut laporan terkait kasus ini bukan masuk ke Polsek melainkan Polrestabes Medan. Parulian menyebut, kepolisian sedang menyelidiki kasus ini.

"Lp-nya di Polrestabes, tapi kita juga sedang lakukan penyelidikan," sebut Parulian.




(nkm/nkm)


Hide Ads