Sebuah video berisi curhatan seorang pria mengeluhkan perilaku polisi lalu lintas (polantas) yang terkesan memalak anaknya karena tidak menggunakan sabuk pengaman, viral di media sosial. Anaknya dimintai polantas uang Rp 500 ribu atau mobilnya harus ditinggal.
"Saya sebagai warga negara ingin mengadu, berkeluh kesah. Saya ditelepon oleh anak gadis saya yang sedang kuliah di Padang," cerita pria tersebut dalam video yang dilihat detikSumut, Selasa (18/3/2025).
Tidak diketahui siapa pria di dalam video tersebut. Namun diduga pria itu merupakan seorang driver taksi online atau taksi resmi, karena saat video dibuat ada beberapa orang yang sedang berada di dalam kendaraannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria itu bercerita, peristiwa bermula dari anaknya yang mengendarai mobil, lalu berbelok hendak mengisi BBM di Simpang Didong. Kemudian anaknya dihentikan oleh dua polantas.
Simpang Didong sendiri, merujuk pada simpang yang ada di depan Gedung DPRD Provinsi Sumatera Barat.
"Dua hari yang lalu, ketika dia hendak mengisi BBM di dekat DPRD Sumbar, tiba-tiba dia hendak berbelok ke SPBU itu didatangi oleh polantas. Ia kemudian disuruh ke tepi,"
"Kata polantas itu, sabuk pengaman tidak dipakai. Ditanya SIM, SIM ada, ditanya STNK, STNK juga ada. Katanya mobil kamu ini harus ditinggal karena telah melanggar tidak pakai sabuk pengaman," katanya.
Sang anak, katanya, memohon agar mobilnya tidak ditahan. Namun, kedua oknum polantas tersebut tetap bersikeras. Hingga akhirnya oknum itu menawarkan untuk membayar sejumlah uang.
"Namanya anak gadis baru kuliah tentu takut dia. Polisi ini kemudian berkata, 'kalau kamu tidak mau, kamu harus bayar. Berapa pak? 500 (ribu) katanya. Pak, saya gak punya uang. Uang baru saya ambil ini buat beli bensin dan juga untuk buka puasa'," ujarnya menirukan percakapan si anak dengan oknum polantas.
Bersamaan dengan itu, katanya, si oknum polantas tersebut meminta si anak menunjukkan surat-surat. Saat membuka dompet, oknum ini melihat beberapa lembar uang di dalam dompet si anak.
"Kan ada uang kamu, kamu bilang tidak punya uang. Berapa uang kamu itu? 400 pak. Ini buat beli bensin dan buka puasa'," tuturnya.
Setelah melihat ada uang di dalam dompet si anak, oknum polantas ini kembali menyampaikan akan menahan mobil tersebut.
"Kalau kamu nggak kasih uang itu, berarti mobil kamu ditahan. Namanya anak sebesar itu, dbilang mobil ditahan padahal SNTK ada, SIM ada. Dimintalah uang Rp400 ribu itu. Bermohon anak saya ini ke polisi ini, tolong pak minimal untuk buka puasa jangan diambil semuanya pak," katanya lagi.
"Udah kayak perampok oknum polisi di Padang itu. Rp 400 ribu uang di dompet anak, tapi diambil juga semuanya. Di mana nurani polisi ini. Kurang ajar betul," ujarnya kesal.
Ia meminta agar kasus ini menjadi perhatian Kapolri agar menindak tegas kedua oknum polantas tersebut.
"Saya sebagai orangtua, dunia akhirat tidak rela. Jadi mohon, tolong bapak Kapolri ditindaklah oknum polisi seperti ini." katanya.
"Saya juga tidak membela anak saya tidak pakai sabuk pengaman, tetap salah. Kalau memang salah karena tidak pakai sabuk ya ditilang saja, tilang surat-suratnya, STNK-nya dan jangan diminta uang sebanyak itu. Ini sengaja saya viralkan supaya oknum polisi seperti ini berubah," tegasnya.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Dwi Sulistyawan yang dikonfirmasi membenarkan video yang beredar tersebut. Ia menyebut, kasus itu sedang ditindaklanjuti.
"Sedang ditindaklanjuti kasusnya," kata Dwi singkat, kepada detikSumut, Selasa (18/3).
Namun, ia tidak menjelaskan secara detail penanganan lebih lanjut kasus tersebut.
(mjy/mjy)