Modus Dukun Cabul di Labura: Cari Bocah Laki-laki Bisa Azan dan Salat

Modus Dukun Cabul di Labura: Cari Bocah Laki-laki Bisa Azan dan Salat

Finta Rahyuni - detikSumut
Rabu, 05 Feb 2025 20:40 WIB
Tampang dukun yang cabuli bocah di Labura. (Dok. Istimewa)
Foto: Tampang dukun yang cabuli bocah di Labura. (Dok. Istimewa)
Labura -

Dukun cabul bernama Dimas Pujianto (98) di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara (Sumut) melakukan berbagai modus untuk mencabuli korbannya. Salah satunya dengan mencari bocah laki-laki yang bisa azan dan salat dengan modus untuk penyempurnaan obat.

Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Teuku Rivanda Ikhsan menyebut pelaku ini meminta bantuan Kakek Mario, pemilik rumah tempat pelaku tinggal untuk mencari bocah laki-laki itu. Syaratnya adalah bocah yang harus bisa azan dan salat.

"Jadi, dukun cabul ini kan di situ melakukan pengobatan herbal, ada bahasanya bahwasanya untuk penyempurnaan obat supaya lebih bagus diminta lah sama Kakek Mario dicoba lah dulu panggil bawa anak kecil yang masih suci yang bisa azan dan salat di rumah ini biar lebih bagus nanti obatnya," kata Rivanda saat dikonfirmasi detikSumut, Rabu (5/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kakek Mario tak curiga dengan permintaan pelaku itu. Lalu, dia pun mencari bocah laki-laki tetangganya seperti yang diminta oleh pelaku.

Awalnya, Kakek Mario mengajak korban RS (13) untuk tidur di rumahnya. Saat di rumah itu, pelaku sempat mengajak korban salat bersama demi untuk melancarkan aksinya.

ADVERTISEMENT

"Memang si dukun ini salat bareng anak-anak mungkin memberi keyakinan yang punya rumah supaya sampai lah doa-doa itu," jelasnya.

Pelaku pun mencabuli korban RS. Namun, karena korban RS melakukan perlawanan, pelaku meminta Kakek Mario untuk mencari bocah laki-laki lain. Pelaku berdalih bahwa RS tidak bisa azan dan salat.

Pada akhirnya, Kakek Mario meminta anak tetangganya yang lain, yakni DAS untuk menginap di rumah tersebut

"Alasan si dukun cabul ini, sudah lah cari anak suci lain, lagian si RS ini nggak bisa azan, nggak bisa salat. Jadi, minta tolong ke Kakek Mario carikan anak lain itulah anak tetangga lagi inisial DAS," jelasnya.

Perwira pertama polri itu menyebut orang tua para korban awalnya tidak curiga. Sebab, Kakek Mario menyampaikan dengan baik ke orang tua para korban. Namun belakangan orang tua korban mulai khawatir hingga akhirnya mendatangi rumah tersebut.

Rivanda mengatakan pelaku ini tinggal berpindah-pindah. Dulunya pelaku juga sempat datang ke Sumut pada tahun 2013. Di rumah Kakek Mario itu, pelaku baru tinggal selama dua pekan.

"Pelaku sampai kelas 4 SD lalu putus sekolah. Dia nggak menikah juga katanya untuk penyempurnaan obat. Di tempat Kakek Mario ini masih dua minggu sampai akhirnya terjadi," ujarnya.




(nkm/nkm)


Hide Ads