Pemutilasi Uswatun Sempat Simpan Koper Berisi Tubuh Korban di Rumah Neneknya

Regional

Pemutilasi Uswatun Sempat Simpan Koper Berisi Tubuh Korban di Rumah Neneknya

Tim detikJatim - detikSumut
Rabu, 29 Jan 2025 13:00 WIB
Tampang Rochmat Tri Hartanto alias Antok, pemutilasi Uswatun Khasanah
Tampang Antok, pelaku mutilasi wanita di Ngawi. (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Fakta baru terungkap dalam kasus mutilasi wanita bernama Uswatun Khasanah (29). Pelaku, Rockmat Tri Hartanto alias Antok (23) sempat menemui anak dan istrinya usai membunuh korban. Ia juga sempat menyimpan koper berisi potongan tubuh korban di rumah neneknya.

Dilansir detikJatim, Kamis (28/1) Antok pulang ke rumahnya di Tulungagung usai membunuh korban. Ia menemui istri dan anaknya. Pembunuhan itu sendiri terjadi di salah satu hotel di Kediri. Usai membunuh korban, pelaku pulang ke Dusun Banaran RT 04 RW 01 Desa Gombang, Kecamatan Pakel, Tulungagung.

"Pelaku sempat pulang sempat ketemu anak istri," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaidi Jumhur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, Antok menemui ibu dan neneknya yang rumahnya tak jauh dari rumah pelaku.

"Kalau untuk rumah istri agak jauh (dengan rumah ibunya), kalau neneknya 1 desa," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Di situ, pelaku sempat menyimpan koper yang berisi tubuh korban. Selama 1 hari, koper tersebut sempat ditinggal di rumah itu sebelum di buang.

"Dia ke tempat ibunya untuk simpan BB-nya dan sempat ke rumah nenek untuk menyimpan kopernya, selama 1 hari sempat dibawa ke rumah neneknya," bebernya.

Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman juga membeberkan fakta lainnya. Ia menyebut pisau yang dilakukan pelaku untuk memutilasi korban juga sempat digunakan ibunda pelaku untuk memasak. Pisau itu dibeli pelaku di minimarket untuk memutilasi tubuh Uswatun.

"Pengakuan tersangka pisau itu setelah dipakai untuk melakukan mutilasi, sempat dibawa pulang dan diserahkan ke ibu, sempat dibuat masak-masak juga itu," kata Farman di Surabaya, Selasa (28/1/2025).

Meski begitu, Farman menegaskan pihaknya akan melakukan upaya untuk membuktikan pisau bergagang hijau itu memang digunakan pelaku untuk memutilasi korban.

"Penyidik tidak serta merta percaya dengan omongan tersangka, kita uji apakah pisau itu digunakan untuk mutilasi korban, kita juga minta tolong ke kedokteran forensik apakah bisa pisau digunakan untuk melakukan mutilasi," bebernya.

Sebelumnya, kasus penemuan mayat wanita tanpa kepala dan kaki gempar. Jasad wanita yang belakangan diketahui wanita bernama Uswatun itu pertama kali ditemukan, Kamis (23/1/2025) di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi. Koper itu ditemukan warga bernama Yusuf Ali.

Dari penyelidikan, terungkap, pembunuhan terjadi di kamar 301 Hotel Adi Surya, Kediri, Minggu (19/1/2025). Sebelum dibunuh, korban dan pelaku sempat cekcok. Pelaku membunuh korban dengan cara mencekik korban hingga tewas.

"Pelaku mencekik korban hingga meninggal dunia. Karena bingung menghilangkan jejak, pelaku memutuskan memutilasi tubuh korban," ujar Kombes Farman, Senin (27/1/2025).




(nkm/nkm)


Hide Ads