Polrestabes Medan menggerebek aktivitas judi online di tempat hiburan malam Heaven Seven di Medan. Anggota Komisi III DPR RI Hinca Pandjaitan mendorong Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan agar segera membentuk satuan tugas khusus (Satgasus) untuk membongkar praktik judi online di Heaven Seven.
Hinca Pandjaitan mengatakan jika Presiden Prabowo telah berulang kali meminta agar praktik judi online karena menggerogoti APBN. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah menyatakan jika tidak terlibat dalam judi online.
"Jadi untuk kasus judi online ini aku mau cerita dulu, ini salah satu isu pertama dan utama yang dilepas Prabowo berkali-kali karena menggerogoti APBN kita, Kapolri pun merespons langsung bahkan di Raker Komisi III cukup lama kami Raker nya dia jawab karena ada tuduhan keterlibatan polisi atau aparat penegak hukum dalam penegakkan judi online, sampai beliau menyampaikan statemen begini 'kalau saya terlibat, saya mundur' dan saya kira itulah statemen yang paling tepat untuk meyakinkan semua orang aparat penegak hukum tidak boleh terlibat," kata Hinca Pandjaitan saat ditemui di Medan, Kamis (19/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data, Hinca, menjelaskan jika pemain judi online per menit di Indonesia ada 8 juta orang. Sehingga kondisi itu sudah kronis. Sehingga jika 8 juta orang per menit main judi online dengan taruhan Rp 10 ribu, maka ratusan miliar uang keluar dari Indonesia.
"Jelas di Asta Cita nya Prabowo juga sudah disebut, ini sudah perintah ini, tidak boleh satu pun penegak hukum yang tidak menegakkan (pemberantasan) judi online ini, jadi kalau ada isu yang intervensi itu lawan kita bersama, berarti dia melawan negara dia melawan Presiden, berarti dia melawan keinginan publik menyelamatkan negara, menyelematkan warga negara nya agar nggak bocor uang ini pergi sia-sia keluar dan digunakan oleh seorang kaya raya sementara uang rakyat kecil yang sampai yang cuma Rp 10 ribu ikut main tapi kali 8 juta orang, bangkrut negara ini," ucapnya.
Politikus Demokrat ini menilai jika keberadaan judi online di Heaven Seven menunjukkan pemberantasan judi online belum tuntas. Apalagi Medan menjadi sorotan saat Konsorsium 303 menjadi pembahasan beberapa tahun lalu.
"Kita ingat betul, seheboh-hebohnya 303 beberapa tahun lalu se Indonesia, yang paling heboh itu ada di Medan, sampai lari malam kawan itu, DPO baru dijemput, jadi kalau hari ini Heaven Seven ini menjadi sesuatu, saya nggak kaget, itu artinya penyakit kronis judi online di Medan ini belum (tuntas) sampai akar-akarnya," ujarnya.
Sehingga Hinca mendorong Polrestabes Medan harus membongkar nudi online di Heaven Seven sampai ke akar-akarnya. Polrestabes Medan diminta jangan takut jika ada pihak yang mengintervensi.
"Jadi harus dibongkar habis judi online sampai ke akar-akarnya di Heaven Seven itu, pertanyaannya bagaimana caranya biar serius? Supaya Polrestabes Medan, Polda Sumut tidak diintervensi ntah siapalah, ntah mau jenderal dari mana pun itu apalagi itu polisi harus kita lawan rame-rame," sebutnya.
Oleh karena itu, Hinca, meminta agar Kapolrestabes Medan membentuk Satgasus untuk membongak praktik judi online di Heaven Seven. Polrestabes diminta harus bisa menjelaskan secara detail soal duduk perkara judi online itu.
"Caranya apa? Saya minta Kapolrestabes Medan bentuk Satgas khusus, fokus membongkar ini, Satgas khusus ini harus segera dibentuknya, kemudian melakukan penegakkan hukum secepat-cepatnya kejar semua, terus paparkan lah tipologi jenis judi online ini macam apa yang hari ini, apakah tadi bola pingpong atau ada yang lagi, pakai alat apa dan seterusnya, kemudian pastikan yang punya siapa, kenapa yang punya harus dikejar? Bukan hanya pemainnya, pemain dalam konteks ini korban lho, karena dia ngeluarin duit, maka pemilik Heaven Seven itu yang harus dikejar," ucapnya.
Hinca juga menilai Heaven Seven sebagai lokasi penggerebekan harusnya di buat garis polisi dan ditutup sementara. Namun saat melintas di lokasi tersebut, Hinca mendapati jika tempat hiburan malam itu masih beroperasi.
"TKP nya itu menurut saya harus langsung di police line dulu semua, nggak boleh beroperasi lagi, karena bentuknya sendiri pun menjadi sesuatu yang berpotensi untuk itu karena dia tertutup, kebetulan kemarin malam saya lewat situ, aku lihat itu, sepi tapi terbuka mungkin makin malam makin rame, saya lewat situ jam-jam 9 (malam)," ujarnya.
Satgasus itu diminta dapat mengungkap fakta soal judi online di Heaven Seven dalam waktu 2 minggu. Sebab lokasinya hanya di satu tempat dan termasuk inisial pemilik juga sudah beredar di masyarakat.
"Karena itu ini harus dikejar, bentuk Satgas segera, kasih waktu tidak boleh lebih dalam 2 minggu selesai, karena TKP nya cuma di situ, terus pasti tahu orang-orang nya, saya dengar juga di masyarakat, pemilik nya itu pemilik Heaven Seven itu yang berinisial AY/BK sama TA, kalau sudah muncul di masyarakat nama ini, di Medan itu nggak ada cerita itu cuma 1 orang, langsung 1 kota ini bunyi ini," sebutnya.
Sebab, masyarakat dinilai menunggu penjelasan detail dari Polrestabes Medan terkait penggerebekan judi online itu. Pengungkapan perlu dilakukan agar menjaga kepercayaan publik kepada institusi kepolisian.
"Berarti publik menunggu Polrestabes Medan menjelaskan hasil tangkapannya ini secepat-cepatnya, kalau tidak hilanglah kepercayaan itu, kalau Polrestabes Medan hilang kepercayaan nya, maka hilangnya kepercayaan kita kepada Polda, hilanglah kepercayaan kita kepada Mabes Polri, hilanglah kepercayaan kita kepada Kapolri dan siapa yang dikelabui? Presiden Prabowo karena dia yang sudah perintahkan bongkar (judi online)," ujarnya.
Hinca menegaskan agar penyidik tidak takut jika ada intervensi dari pihak manapun. Sebab, jika ada intervensi berarti dia melawan Presiden Prabowo Subianto.
"Jadi kalau ada intervensi-intervensi ini, menurut saya dia sedang melawan Prabowo, dia sedang melawan presiden, jadi siapapun itu jangan takut si penyidik ini menjalankan tugasnya karena ini musuh negara, jadi nama itu kejar itu," tutupnya.
Simak Selengkapanya di Halaman Selanjutnya...
Sebelumnya diberitakan, Polrestabes Medan menggerebek tempat hiburan malam Heaven Seven yang berada di Jalan Abdullah Lubis, Kecamatan Medan Baru. Penggerebekan itu terkait dengan aktivasi judi online di lokasi tersebut.
"Iya (digerebek), kita mendapatkan informasi akan adanya aktivitas perjudian, sehingga kita melakukan pengecekan," kata Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan, Selasa (17/12).
Gidion belum memerinci kronologi penggerebekan itu. Namun, kata Gidion ada empat orang yang diamankan oleh pihaknya pada saat itu. Namun, sejauh ini yang ditetapkan menjadi tersangka hanya tiga orang.
"Kita mengamankan empat orang, tapi satu orang tidak bisa lakukan penahanan. Iya (tiga jadi tersangka)," jelasnya.
Mantan Kapolres Jakarta Utara itu mengatakan aktivitas judi yang ada di tempat hiburan malam itu adalah judi online. Ada situs-situs judi online yang digunakan para pelaku.
"Yang tiga memang bermain. (Judi) online, dia menggunakan situs," pungkasnya.
Simak Video "Video: Heboh Oknum Polisi Palak Pemotor Wanita, Ini Kata Polrestabes Medan"
[Gambas:Video 20detik]
(mjy/mjy)