Penemuan jasad seorang wanita di perkebunan sawit di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) beberapa waktu lalu, menghebohkan masyarakat. Saat ditemukan, perut korban masih tertancap pisau.
Belakangan, korban diketahui bernama Tiar Martha Situngkir (33). Korban dibunuh oleh teman dekatnya.
Berikut detikSumut rangkum delapan fakta terlihat kasus pembunuhan tersebut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Ditemukan Tertancap Pisau di Perut
Kapolsek Medan Tembung Kompol Jhonson Sitompul mengatakan mayat tersebut ditemukan di Jalan Jati Rejo, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kamis (12/12/2024). Mayat tersebut ditemukan sekira pukul 07.00 WIB.
"Tadi pagi kita dapat informasi. Iya (tertancap pisau)," kata Jhonson saat dikonfirmasi detikSumut, Kamis.
2. Dibunuh
Jhonson menyebut mayat korban belum membusuk sepenuhnya. Korban diperkirakan baru tewas dalam beberapa hari ini. Usai ditemukan, jasad korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk diautopsi. Berdasarkan hasil penyelidikan, korban diduga dibunuh.
"Iya (diduga dibunuh) kalau melihat dari pada kondisinya ya. Kita Menangani perkaranya, menyelidiki untuk mengungkap siapa pelakunya," jelasnya.
3. Pelaku Ditangkap
Polisi pun menyelidiki kasus tersebut hingga akhirnya menangkap pelaku Haryanto Turnip (59). Pelaku ditangkap saat melarikan diri ke Provinsi Riau, Senin (16/12).
Saat proses penangkapan, pelaku berupaya melawan hingga terpaksa ditembak di bagian kaki.
"Dilakukan penangkapan di Bagan Siapi-api, Riau dan kita yakini bahwa yang bersangkutan melarikan diri dari lokasi," kata Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan saat konferensi pers di lokasi penemuan jasad korban, Selasa (17/12).
4. Pelaku Injak Korban Hingga Tulang Patah
Gidion menyebut pelaku terlebih dahulu menganiaya korban sebelum menusuknya. Bahkan, pelaku sempat menginjak korban hingga tulangnya patah.
"Dianiaya dulu, dicekik, dipukul, diinjak hingga patah tulang rusuknya, lalu ditikam," jelasnya.
5. Ada Kedekatan Korban dan Pelaku
Perwira menengah Polri itu menyebut ada kedekatan antara korban dan pelaku. Namun, Gidion enggan memerinci hubungan keduanya.
"Ada cerita kedekatan antara pelaku dan korban, tetapi saya sampaikan sangat subyektif," jelasnya.
6. Sempat Makan Bersama
Sebelum membunuh korban, kata Gidion, keduanya sudah sempat makan di salah satu tempat pada Selasa (10/12). Pada saat itu, bertepatan dengan ulang tahun pelaku. Setelah makan, keduanya pergi ke kebun sawit tempat penemuan jasad korban dengan mengendarai sepeda motor.
Di situlah, pelaku menghabisi nyawa korban dengan menganiaya dan menikamnya di bagian ulu hati. Jasad korban sendiri ditemukan pada Kamis (12/12) pagi.
"Ini kebetulan pelaku melakukan pada saat dia melaksanakan ulang tahun pada 10 Desember. Ada komunikasi antara pelaku dengan korban, makan di satu tempat kemudian setelah itu menuju ke sini," ujarnya.
7. Korban dan Pelaku Sempat Cekcok
Mantan Kapolres Jakarta Utara itu menyebut korban dan pelaku sempat terlibat cekcok. Namun, Gidion enggan memerinci penyebab keduanya cekcok.
Selain itu, perwira menengah Polri itu juga belum menjelaskan motif pembunuhan tersebut. Namun, kata Gidion, pelaku sempat mengambil handphone korban setelah membunuhnya.
"Motif ini sangat subyektif, itu kita lakukan pendalaman dengan penyidikan lebih lanjut, tapi sulit mematahkan bahwa ada motif kekerasan dan menguasai barang milik orang lain. Motif tersebut tidak logis untuk dijadikan alasan untuk menghilangkan nyawa korban," kata Gidion.
8. Pisau Sudah Dibawa Pelaku
Gidion menjelaskan bahwa pisau yang digunakan pelaku untuk membunuh korban memang biasanya dibawa oleh pelaku. Namun, penyidik saat ini masih menyelidiki apakah pelaku memang telah merencanakan untuk membunuh korban.
"Pisau ini memang karena dia profesinya tukang, jadi pisau ini nempel terus. Nanti kami buktikan apakah ini memang dipersiapkan, kalau tukang kayaknya gak gini pisaunya, ini pisau dapur," jelasnya.
(mjy/mjy)