AKP Ryanto Ulil Anshar Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa Anumerta dari Kapolri

AKP Ryanto Ulil Anshar Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa Anumerta dari Kapolri

Audrey Santoso - detikSumut
Sabtu, 23 Nov 2024 16:28 WIB
Kerabat berada di samping peti jenazah Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari di rumah duka, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (23/11/2024) dini hari. AKP Ulil merupakan korban penembakan oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar yang terjadi di Markas Polres Solok Selatan, Sumatera Barat pada Jumat (22/11/2024), sementara jenazah rencananya akan dimakamkan pada Minggu, 24 November 2024 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Panaikang Makassar. ANTARA FOTO/Hasrul Said/foc.
Foto: Suasana Duka di Rumah Kasat Reskrim yang Ditembak Kabag Ops Solok Selatan. (Antara Foto/Hasrul Said)
Jakarta -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan kenaikan pangkat luar biasa anumerta kepada Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar yang tewas akibat ditembak Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar. Hal itu sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada korban.

Melansir detikNews, Jenderal Listyo Sigit menaikkan pangkat korban setingkat lebih tinggi dari pangkat sebelumnya, yakni dari ajun komisaris polisi (AKP) menjadi komisaris polisi (kompol). Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar dinyatakan gugur saat melaksanakan tugas.

"Ya benar, Bapak Kapolri memberikan KPLB kepada korban yang gugur saat bertugas," kata Irwasum Polri Irjen Dedi Prasetyo, Sabtu (23/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenaikan pangkat luar biasa tersebut diberikan berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor Kep/1926/XI/2024 tentang Kenaikan Pangkat Luar Biasa Anumerta bagi Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. Keputusan itu terbit kemarin, Jumat (22), dan ditandatangani Kabag Pangkat Biro Pembinaan Karier Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri Kombes Fadly Samad atas nama Jenderal Sigit.

Untuk diketahui, kasus penembakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan terjadi pada dini hari kemarin. Peluru dari senjata api AKP Dadang mengenai wajah korban, yakni bagian pelipis dan pipi. AKP Ryanto Ulil Anshar pun tewas di tempat akibat penembakan itu.

ADVERTISEMENT

Jenderal Sigit memastikan penyidikan kasus itu akan dilakukan transparan. Dia telah memberikan arahan kepada jajarannya untuk menindak tegas pelaku tanpa melihat pangkat yang melekat.

"Apalagi kalau kemudian motifnya ternyata dilakukan terhadap hal-hal yang selama ini kita anggap mencederai institusi. Jadi saya minta, siapa pun, apa pun pangkatnya, tindak tegas secara kode etik," jelas Jenderal Sigit di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Jumat sore.

Propam Mabes Polri juga telah diterjunkan dalam mengusut perbuatan pelanggaran etik dari AKP Dadang. Kapolri mengatakan pengusutan secara pidana juga beriringan sedang dilakukan.

"Propam sedang kita turunkan. Yang jelas, kalau hal-hal yang sifatnya bisa diproses dengan hal-hal yang bersifat etik, ini secara umum ya, ini akan kita lakukan dan tentunya semuanya bisa berjalan dengan baik. Namun terhadap pelanggaran yang tidak bisa ditolerir, saya minta tindak tegas," katanya.

Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar ditembak sesaat setelah mengamankan pelaku tambang ilegal. Saat proses pemeriksaan pelaku masih berlangsung, dia diketahui keluar ruangan dan saat itulah terdengar letusan senjata api.

Tubuh Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar ditemukan tergeletak bersimbah darah. Dan pelaku, AKP Dadang Iskandar pergi meninggalkan lokasi seusai kejadian.

Baca selengkapnya di sini




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads