2 Komplotan Begal Bersajam yang Tewas Ditembak Polisi Dalam Sepekan

Round Up

2 Komplotan Begal Bersajam yang Tewas Ditembak Polisi Dalam Sepekan

Finta Rahyuni - detikSumut
Sabtu, 16 Nov 2024 10:00 WIB
Ilustrasi Garis Polisi
Ilustrasi. (Foto: Ari Saputra).
Medan -

Polrestabes Medan menembak dua komplotan begal bersenjata tajam hingga tewas. Para begal sadis ini ditembak karena melawan petugas kepolisian saat diamankan.

Penangkapan dua pelaku begal ini dilakukan dalam sepekan terakhir. Komplotan begal ini telah beraksi di sejumlah lokasi dan kerap melukai korbannya.

Berikut detikSumut berikan penjelasan soal dua kasus begal tersebut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Begal Sadis Beraksi di 11 Lokasi

Polrestabes Medan menangkap empat komplotan begal bersenjata tajam yang sudah beraksi di 11 lokasi di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Salah satu pelaku tewas ditembak karena berusaha merebut senjata api milik petugas kepolisian saat akan diamankan.

"Semuanya ada 11 TKP, tapi dari hasil penelusuran yang sudah membuat laporan polisi ada empat. Dari 11 TKP tersebut dilakukan oleh empat tersangka, satu kelompok, masih ada pengembangan lagi," kata Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan saat konferensi pers di RS Bhayangkara Medan, Senin (11/11/2024).

ADVERTISEMENT

Gidion menjelaskan keempat pelaku itu ditangkap Minggu (10/11) malam. Keempatnya, yakni Muhammad Dimas (23), Yoga Ramadhan Syah (24), Nugraha Akbar Ginting dan Rifki Pratama.

Adapun pelaku yang tewas ditembak adalah Dimas, selaku ketua komplotan tersebut. Saat diamankan, para pelaku sedang pesta narkoba di salah satu hotel di Kota Medan.

"Salah satu tersangka atas nama D melakukan perlawanan, sehingga kita melakukan tindakan tegas hingga meninggalnya satu orang pelaku tersebut. Dia (Dimas) ketua. Dari sisi umur dia muda, tapi dari sisi keberanian dan nekatnya, dia lebih dulu punya inisiasi untuk membacok, dia menggunakan senjata yang mematikan," ujarnya.

Mantan Kapolres Jakarta Utara itu menyebut para pelaku kerap beraksi di daerah Kecamatan Pancur Batu, Kecamatan Kutalimbaru, dan Kecamatan Deli Tua. Terbaru pada 4 November 2024 para pelaku membegal seorang wanita berusia 55 tahun sambil mengacungkan senjata tajam ke korban. Saat kejadian, wanita tersebut hendak mencari nafkah untuk keluarganya.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Jama Kita Purba mengatakan pelaku Dimas tertembak di bagian dada. Setelah ditangkap, para pelaku dibawa untuk proses pengembangan di Jalan Simalingkar B.

Saat itu, pelaku Dimas yang dalam kondisi tangan diborgol melakukan perlawanan kepada dua petugas kepolisian dengan berupaya merebut senjata api dari pinggang Brigadir Bagus.

"Sempat terjadi tarik-tarikan senjata api. Namun, Brigadir Bagus berhasil merebut senjata kembali," kata Jama.

Setelah itu, pelaku Dimas kembali melakukan perlawanan hingga membuat Brigadir Bagus mengalami luka di bagian tangan dan kaki. Dalam keadaan tersebut, Brigadir Bagus mengeluarkan tembakan peringatan, tetapi tidak dihiraukan oleh pelaku.

Pada akhirnya, petugas kepolisian menembak pelaku yang mengenai bagian dada pelaku. Setelah kejadian, pelaku dilarikan ke rumah sakit terdekat, tetapi sudah tutup. Pada akhirnya, pelaku diboyong ke RS Bhayangkara Medan untuk diberikan pertolongan. Namun, nahas, nyawa korban tidak tertolong.

Baca selengkapnya di halaman berikut...

2. 1 Komplotan Begal Ditembak Mati Usai Bacok Pemotor hingga Tewas

Seorang pengendara sepeda motor bernama Adi Prayetno (49) tewas usai dibacok komplotan begal di Jalan AH Nasution, Sabtu (26/10) sekira pukul 05.00 WIB. Korban merupakan warga Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang. Saat ditemukan, ada sejumlah luka bacok di tubuh korban.

Awalnya, petugas kepolisian menangkap dua pelaku bernama Zainnahli Kaylata (18) dan VHT (16). Kedua pelaku ini sudah lebih dulu ditangkap oleh Polsek Medan Helvetia karena kasus perampokan.

Setelan itu, petugas kepolisian melakukan pengembangan dan menangkap satu lagi pelaku pembegalan itu. Pelaku tersebut, yakni M Arfariando Koto (23). Namun, pelaku tewas tertembak karena melawan petugas kepolisian saat akan diamankan.

Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan pelaku ditangkap sekira pukul 05.45 WIB tadi, di Jalan Kapten Sumarsono. Saat kejadian, pelaku hendak melakukan pembegalan lagi.

"Salah satu tersangka yang kita tangkap, dalam proses penangkapan kita mengidentifikasi yang bersangkutan akan melakukan peristiwa pidana lagi. Lalu, dilakukan proses penangkapan, yang bersangkutan melakukan perlawanan maka kemudian petugas melakukan tindakan (tembak) yang mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia. Peran dia (Afariando) membacok kaki," kata Gidion saat konferensi pers, Kamis (14/11).

Gidion menyebut ada 15 orang yang masuk dalam komplotan para pelaku ini. Mereka telah beraksi di 18 lokasi.
Namun, yang melakukan pembegalan kepada di Jalan AH Nasution itu ada enam orang. Tiga di antaranya, telah ditangkap, sedangkan selebihnya masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

"Masih ada tiga lagi, kami pastikan mereka ditangkap, kalian menyerahkan diri atau kami yang menangkap. Saya pastikan satu persatu akan kita tangkap dalam keadaan apapun," jelasnya.

Perwira menengah Polri itu mengatakan para pelaku ini merupakan komplotan begal sadis. Para pelaku kerap melukai korbannya saat beraksi.

Gidion mengatakan ada sejumlah pelaku lainnya yang tergabung dalam komplotan itu yang masih diburu. Mereka, yakni Salim Siregar (21), Annes Manurung (25), Dian Pranata (26), Muhammad Rizki Siregar (21), Samuel Sirait (17), Muhammad Syawal Tambunan, Liwa Hasibuan (18), Deddy Harianto Hutagaol (30), Dwi Andiki (30), Muhammad Haikal Fais (18), Ramadhani Koto, dan Yudi Siregar.



Simak Video "Video: Heboh Oknum Polisi Palak Pemotor Wanita, Ini Kata Polrestabes Medan"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads