Aske Mabel, eks anggota Polres Yalimo, Papua Pegunungan, bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB). Dia bahkan mendeklarasikan diri menjadi panglima Kodap Balim Timur Yali-Yalimo.
Melansir detikSulsel, dalam video yang dilihat, tampak Aske Mabel didampingi tiga orang rekannya saat membacakan pernyataan sikap sebagai pimpinan Kodap Balim Timur Yali. Tiga rekannya menenteng senjata api laras panjang dan memakai penutup kepala.
Aske Mabel juga memegang senjata api laras panjang dan sebuah handphone (HP). Dia tak memakai penutup kepala sehingga tampak potongan rambutnya pendek dan brewokan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video itu, Aske Mabel menyatakan bahwa dirinya sudah diangkat sebagai panglima TPNPB-OPM Kodap Balim Timur Yali-Yalimo. Dia juga menegaskan telah merampas senjata api jenis AK-47.
"Saya telah diangkat sebagai Panglima TPNPB-OPM Kodap Balim Timur Yali-Yalimo. Kami telah merampas empat senjata jenis AK-47 dari Polres Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, beberapa waktu lalu," kata Aske Mabel dalam video tersebut.
"Hari ini kami umumkan bahwa Kodap Balim Timur Yali-Yalimo akan memanfaatkan peralatan logistik yang telah dirampas ini untuk perjuangan bangsa Papua Barat," tambahnya.
Kepala Operasi Damai Cartenz-2024 Brigjen Faizal Ramadhani mengatakan bahwa dirinya telah melihat video tersebut. Dia menyebut, pria dalam video tersebut adalah Aske Mabel yang dulunya anggota Polres Yalimo.
"Sosok dalam video yang beredar ini diduga kuat memiliki kemiripan dengan mantan anggota Polri Polres Yalimo, Aske Mabel," ujar Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Sabtu (9/11/2024).
Faizal menuturkan Aske Mabel pernah terlibat dalam kasus perampasan senjata api laras panjang jenis AK China pada Minggu (9/6). Pihaknya bakal menindak Aske Mabel atas aksinya itu.
"Karena itu, upaya penegakan hukum akan kami lakukan," katanya.
Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2024 Kombes Bayu Suseno mengatakan pihaknya sudah melakukan investigasi terkait video tersebut. Pihaknya bakal menjadikan Aske Mabel sebagai target utama.
"Investigasi tengah kami lakukan, dan Aske Mabel akan menjadi target utama dalam penegakan hukum oleh Operasi Damai Cartenz-2024 serta berlanjut pada Operasi Damai Cartenz-2025 mendatang," pungkasnya.
(dhm/dhm)











































