Deretan Fakta Terbaru 11 Pelaku Penyerangan di Deli Serdang Diupah Rp 15 Ribu

Deretan Fakta Terbaru 11 Pelaku Penyerangan di Deli Serdang Diupah Rp 15 Ribu

Finta Rahyuni - detikSumut
Sabtu, 26 Okt 2024 12:30 WIB
Kapolda Sumut bersama Kapolrestabes saat merilis kasus bentrok di Jalan Selambo.
Foto: Kapolda Sumut bersama Kapolrestabes saat merilis kasus bentrok di Jalan Selambo. (Foto: Finta Rahyuni/detikSumut)
Deli Serdang -

Polrestabes Medan menangkap 11 pelaku penyerangan di Jalan Selambo, Desa Amplas, yang menyebabkan dua warga tewas. Dari total tersebut, satu di antaranya ditembak karena melawan petugas kepolisian.

Untuk diketahui, bentrok ini terjadi pada Selasa (22/10/2024) dini hari. Satu korban tewas di lokasi, sedangkan satu korban lagi tewas di rumah sakit.

Berikut detikSumut rangkum fakta-fakta terbaru terkait penyerangan itu:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. 8 Pelaku Baru Ditangkap

Polrestabes Medan menangkap delapan pelaku baru di kasus penyerangan yang menyebabkan tewasnya dua warga di Jalan Selambo. Sebelumnya, sudah ada tiga pelaku yang ditangkap. Dengan begitu, total pelaku yang ditangkap terkait bentrok itu sudah 11 orang.

ADVERTISEMENT

"Kita telah berhasil menangkap 11 pelaku," kata Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto saat konferensi pers di Polrestabes Medan, Jumat (25/10).

2. Mayoritas Geng Motor

Whisnu memerinci para pelaku yang diamankan itu adalah FS (23), MWS (20), MTA (21), MF (21), DA (21), AP (18), AFP (18), JD (17), DAW (17) dan AS (17) dan RMS (15). Sebagian dari mereka merupakan anggota Geng Motor Neleng.

"Para penyerang ini yang tergabung sebagian dari Geng Motor Neleng bersama beberapa kawannya melakukan kegiatan menyerang kepada saudara kita yang ada di Jalan Selambo, Desa Amplas," sebutnya.

3. 3 Pelaku DPO

Selain menangkap para pelaku, petugas kepolisian juga mengamankan satu airsoft gun jenis FN, tiga senapan angin, enam anak panah, stik baseball dan sejumlah senjata tajam. Whisnu menyebut ada tiga pelaku yang masih dalam pencarian pihak kepolisian.

"Masih ada tiga orang yang masih DPO," kata Whisnu.

4. 1 Korban Tewas Ditembak di Dada

Whisnu Hermawan memerinci dua korban tewas itu adalah Bungaran Samosir (52) dan Adam Djhorgi (17). Untuk korban Bungaran, kata Whisnu, mengalami luka di bagian kepala yang cukup parah.

Sementara untuk korban Adam, Whisnu menyebut korban mengalami luka tembak di bagian dada. Tembakan pelaku itu juga tembus hingga ke jantung korban.

"Saudara Adam penyebab kematiannya dari hasil autopsi, korban meninggal dunia karena luka tembak pada bagian dada menembus jantung yang mengakibatkan pembuluh darah pecah," jelasnya.

5. 9 Pelaku Positif Narkoba

Dari total 11 pelaku yang ditangkap, sembilan di antaranya positif menggunakan narkoba.

"Setelah hasil urine dicek, rata-rata mereka ini menggunakan narkotika jenis inex," ujar Whisnu.

"Sembilan yang positif narkoba," sambung Kombes Gidion.

6. Pelaku Baru Diupah Rp 15 Ribu

Gidion menjelaskan bahwa pelaku ini merupakan pelaku bayaran.Saat ini, pihak kepolisian masih memburu orang yang membayar para pelaku tersebut.

Namun, sebelum menyerang para korban, salah satu pelaku menerima uang sebesar Rp 2 juta dan dibagikan sebesar Rp 15 ribu kepada para pelaku.

"(Yang membayar) itu masih pemeriksaan lebih lanjut tapi identifikasi itu tetap konsisten dilakukan. Ada sejumlah uang yang dijanjikan kepada para pelaku, termasuk yang dikuasai oleh salah satu pelaku sejumlah Rp 2 juta, kemudian dibagi Rp 15 ribu kepada orang yang sudah melakukan (penyerangan)," kata Gidion.

7. Dijanjikan Rp 3 Juta

Gidion menyebut para pelaku ini dijanjikan upah sebesar Rp 3 juta. Namun, yang diberikan baru Rp 15 ribu per orang. Perwira menengah Polri itu menyebut penyidik masih mendalami apakah uang Rp 3 juta itu merupakan upah per pelaku atau tidak.

"Belum (diberikan), dikasih dulu Rp 15 ribu, yang Rp 3 juta dijanjikan kepada semua yang terlibat," jelasnya.

8. Sudah Merencanakan

Mantan Kapolres Jakarta Utara itu menyebut para pelaku yang diamankan ini memiliki peran yang berbeda-beda, mulai dari membacok, menembak hingga melempar batu. Sebelum menyerang para korban, para pelaku lebih dulu berkumpul pada Senin (21/10) malam dan merencanakan aksi penyerangan itu.

"Siapa yang bacok, siapa yang nembak, siapa yang melempar batu, jadi sudah diperiksa penyidik dan mereka sudah mengakui perbuatannya," ujar Gidion.

9. Ketua Gemot Masih Binaan Lapas

Satu dari 11 pelaku yang ditangkap merupakan Ketua Geng Motor Neleng inisial MTA (21). Pelaku ternyata masih berstatus binaan lembaga pemasyarakatan (lapas) dan tengah menjalani proses pembebasan bersyarat.

"Dari 11 tersangka yang berhasil tim dari polres tangkap, yang jadi atensi saya adalah MTA. MTA adalah laki Ketua Geng Motor Neleng. Dia juga adalah warga binaan lapas. Jadi, orang tersebut belum lepas dari tahanan masih dalam pembebasan bersyarat, tetapi dia melakukan kembali tindak pidana pembunuhan," kata Whisnu.

10. 1 Pelaku Ditembak

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Jama Kita Purba mengatakan pelaku MTA ditembak karena berupaya melawan petugas. Dari total 11 tersangka yang ditangkap, hanya MTA yang ditembak.

"(Yang ditembak) satu, yang ketua geng motor," jelasnya.




(dhm/dhm)


Hide Ads