Siasat 3 Pria Gay Cari Mangsa di Media Sosial lewat Video Porno

Round Up

Siasat 3 Pria Gay Cari Mangsa di Media Sosial lewat Video Porno

Tim detikSumut - detikSumut
Sabtu, 19 Okt 2024 10:27 WIB
Polisi saat mengintrogasi pelaku di Mapolda Riau. (Dok Humas Polda Riau)
Foto: Polisi saat mengintrogasi pelaku di Mapolda Riau. (Dok Humas Polda Riau)
Pekanbaru -

Tiga pria LGBT ditangkap Direktorat Reskrimsus Polda Riau karena menyebarkan konten porno di media sosial X. Konten porno gay tersebut disebar pelaku untuk mencari mangsa.

Pelaku yakni PH (23), DH (23) dan RH (19). Mereka ditangkap usai Subdit C Ditreskrimsus melakukan patroli siber yang tengah memantau hoaks terkait Pilkada Serentak 2024. Tim lalu menemukan akun X yang menyebar konten porno LGBT.

"Konten pornografi ini mereka sebar lewat media sosial. Jadi lewat akun itu pula para tersangka cari mangsa serta berhubungan badan sama mereka," kata Nasriadi, Jumat (18/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari video yang mereka sebar, jika ada penonton yang tertarik, di situlah terjadi berinteraksi dan mengajak bertemu hingga membuat kesepakatan bersama untuk berhubungan badan. Mereka melakukannya tanpa dibayar.

"Setiap hubungan dilakukan tanpa minta bayaran. Artinya pelaku suka sama suka dan sukarela. Jadi ekonomi bukan motif dari perbuatan mereka," kata Nasriadi.

ADVERTISEMENT

Nasriadi menyebut, PF dan DH, bukan pemain baru. Mereka sudah melakukan aksinya sejak 2020. Mirisnya, PF juga positif HIV. Para pelaku mengaku mereka sebelumnya korban kekerasan seksual hingga akhirnya turut menjadi pelaku.

"Ini sangat berbahaya karena mereka dapat merusak anak muda kita. Kami harap agar masyarakat dapat mengimbau anaknya tak berkecimpung di perbuatan serupa," imbuh Nasriadi.

Kasubdit Siber Ditreskrimsus Polda Riau Kompol Fajri mengatakan, tim mendalami dan dapat mengidentifikasi para pelaku. Para pelaku akhirnya ditangkap dan digelandang untuk diperiksa di Mapolda Riau.

Mirisnya, salah satu pelaku merupakan tenaga pendidik ekstrakurikuler di salah satu sekolah. Polisi pun mendalami adanya kemungkinan korban lain.

"Ada salah satu pelaku merupakan tenaga pendidik ekstrakurikuler di sekolah SD. Ini juga kami dalami, namun sejauh ini kami belum temukan anak-anak menjadi korban karena masih sesama mereka saja," tegas Fajri.

Pelaku mencantumkan nomor kontak bagi penonton konten porno mereka yang mau berinteraksi dan janjian untuk bertemu serta berhubungan badan.

"Jadi mereka ini memposting konten-konten pornografi. Itu dipakai untuk cari mangsa di media sosial, di situ mereka cantumkanlah kontak person agar bisa dihubungi. Setelah itu mereka bertukar nomer handphone, lalu ketemuan," kata Fajri lagi.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads