Seorang pria di Bengkalis, Riau berinisial YP nekat menghabisi ayah tirinya, Amrul Hasibuan (50). Pelaku menghabisi korban karena tak terima ibunya dimarahi.
Kapolsek Mandau Kompol Hairul Hidayat mengatakan kasus terungkap setelah warga sekitar menemukan mayat Amrul di pinggir jalan lintas Duri-Dumai KM 13. Mayat ditemukan dalam kondisi sudah busuk.
"Mayat ditemukan warga sekitar pada 19 September setelah mencium bau busuk. Setelah dicek ternyata ada mayat," kata Kapolsek, Rabu (25/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi yang menerima informasi langsung menuju ke lokasi melakukan identifikasi. Hasilnya, ditemukan ciri-ciri mayat mirip korban bernama Amrul Hasibuan.
Korban sendiri sempat dilaporkan hilang setelah terjadi penganiayaan. Keluarga melaporkan hilangnya korban ke Polsek Mandau.
Dari hasil pemeriksaan, identitas korban pun teridentifikasi. Termasuk diduga pelaku yang tak lain adalah keluarganya sendiri.
"Dari temuan mayat tersebut, tim Opsnal Polsek Mandau langsung melakukan upaya penyelidikan. Hasil penyelidikan yang dilakukan diketahui identitas mayat inisial AH dan diketahui bahwa mayat merupakan korban tindak pidana penganiayaan," kata Hairul.
Tim Opsnal mengidentifikasi pelaku adalah seorang laki-laki yang diketahui keseharian bekerja sebagai pengantar air isi ulang atau galon.
Selanjutnya pada 20 September tim dapat mengamankan pelaku di rumahnya Jalan SMU Ujung, Pematang Pudu, Mandau. Pelaku sendiri mengakui telah melakukan penganiayaan.
"Dari keterangan pelaku, pelaku mengakui telah melakukan penganiayaan terhadap korban. Hal ini dilakukan karena korban kesal terhadap pelaku yang sering memarahi ibunya dan pelaku ini diketahui sebagai anak sambung korban," katanya.
Pelaku juga mengakui saat membuang mayat korban ke jalan lintas Duri-Dumai, Desa Sebangar dibantu ibunya. Bahkan, ibu pelaku yang merupakan istri korban saat ini masih dalam upaya penyelidikan oleh tim Opsnal Polsek Mandau.
"Saat ini pelaku YP beserta barang bukti telah diamankan di Polsek Mandau guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut," kata Hairul.
(ras/mjy)