Pilunya Keluarga Mengenang Sosok Gadis Penjual Gorengan yang Tewas Tak Wajar

Round Up

Pilunya Keluarga Mengenang Sosok Gadis Penjual Gorengan yang Tewas Tak Wajar

Tim detikSumut - detikSumut
Kamis, 12 Sep 2024 07:30 WIB
Ibu penjual gorengan yang tewas terkubur tanpa busana di Padang Pariaman. (Jeka Kampai/detikSumut)
Foto: Ibu penjual gorengan yang tewas terkubur tanpa busana di Padang Pariaman. (Jeka Kampai/detikSumut)
Padang Pariaman -

Suasana duka masih dirasakan keluarga atas kematian NKS (18), gadis penjual gorengan keliling yang ditemukan terkubur dalam kondisi terikat dan tanpa busana di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar). Keluarga pun mengenang sosok NKS semasa hidup.

Kakak korban, Rini Wahyuni menyebut jika adiknya itu memang punya tekad kuat untuk bisa kuliah. Itu sebabnya, ia rela menjajakan gorengan keliling kampung. Gorengan itu milik tetangganya.

Korban mendapat upah atau persenan dari setiap gorengan yang dijual. Uang hasil berjualan itu dikumpulkan sedikit demi sedikit untuk beli laptop, agar bisa digunakan pada saat kuliah nanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu goreng tetangga. Dia sedang ingin beli laptop untuk kuliah," katanya.

Rini pun mengaku sempat bermimpi bertemu dengan adiknya pada malam setelah kejadian.

ADVERTISEMENT

"Malam itu Rini bermimpi. Nia berteriak minta tolong. "Tolong Nia, tolong Nia..". di sini gelap," kata Rini kepada wartawan.

Ibu korban, Eli Marlina juga mengatakan hal serupa soal sosok sang anak yang kini telah tiada. Anaknya itu memang berjualan gorengan keliling kampung milik tetangganya.

"Dia jualan kue untuk kuliah. Goreng-gorengan. Jualannya jauh, biasanya pulang menjelang magrib," jelas Eli.

"Biasanya saat-saat magrib sudah kembali. Tapi malam itu dia tak pulang-pulang, sampai pukul 10 malam akhirnya kami mencari bersama," tambahnya.

Ibu korban kini hanya meminta agar polisi segera mengungkap kasus kematian anaknya. Ia berharap pelaku dihukum mati.

"Harapannya secepatnya orang jahat itu ditangkap. Kalau dapat dihukum mati. Hukum mati. Sakit hati saya. Orang jahat itu," kata Eli kepada wartawan yang menemuinya.

Eli juga mengaku belum sepenuhnya percaya dengan kematian anaknya yang ditemukan tewas terkubur dalam kondisi terikat dan tak berbusana. Selama ini, sepengetahuan wanita paruh baya itu, anaknya tak punya masalah dengan siapapun.

"Apakah ada temannya yang jahat? Tidak ada rasanya," jelasnya.

Polisi Masih Buru Pelaku

Polisi sendiri hingga kini masih terus berupaya mengungkap misteri kematian korban. Hingga hari ini, belum ada pelaku yang ditangkap.

"Sampai saat ini kita sudah melakukan olah TKP dan memeriksa saksi pihak yang terakhir melihat korban," kata Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA.Reggy kepada wartawan.

Reggy membantah kabar yang banyak beredar di medsos bahwa pelaku sudah diamankan. "Belum. Saat ini masih kita cari," kata Reggy.

NKS sendiri ditemukan tewas terkubur dalam kondisi tangan terikat dan tanpa busana pada Minggu petang. Kuat dugaan, remaja perempuan yang sehari-hari menjual gorengan keliling kampung itu menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan.

Turunkan Anjing Pelacak

Polisi mengerahkan anjing pelacak untuk ikut membantu penyelidikan guna mengungkap kasus tersebut. Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan, pihaknya mendatangkan anjing pelacak dari unit K-9 Polda Sumatera Barat.

Simak Selengkapnya di Halaman Selanjutnya...

Anjing pelacak dikerahkan sejak Selasa (10/9/2024) sore kemarin. Satwa terlatih itu membantu menelusuri setiap jejak yang ada di sekitar lokasi korban ditemukan terkubur.

"Anjing pelacak dari unit K-9 Polda Sumatera Barat kita kerahkan ke lokasi sejak Selasa sore kemarin, untuk membantu proses pencarian barang bukti," kata Faisol Amir kepada detikSumut, Rabu (11/9/2024).

Dari hasil penelusuran, satwa menemukan beberapa barang bukti, termasuk pakaian yang dikenakan korban pada hari kejadian. Kapolres menyatakan, selain pakaian petugas juga menemukan barang bukti lainnya. Namun ia tak merinci jenisnya.

"Selain pakaian korban, kami juga berusaha menemukan barang bukti lainnya yang mungkin bisa mengarahkan kami pada pelaku," kata Faisol.

Ia juga menegaskan bahwa penyelidikan terus dilakukan secara intensif. Meski demikian, hingga kini belum ada pelaku yang diamankan. Polisi telah memeriksa sejumlah saksi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait kejadian ini.

Terpisah, kakak korban, Rini Wahyuni membenarkan pakaian yang ditemukan polisi adalah pakaian yang dikenakan adiknya saat berjualan pada hari hilang.

"Sebagai kakaknya, saya membenarkan ini adalah pakaiannya," kata Rini saat melihat pakaian tersebut.

Halaman 2 dari 2
(mjy/mjy)


Hide Ads