Seorang siswi SMA di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut) diperkosa belasan orang. Kasus tersebut pun kini viral di media sosial dan tengah ditangani aparat kepolisian.
Korban diketahui berinisial RCV (17). Sementara 2 dari 10 pelaku telah berhasil diamankan dan sempat diamuk warga.
Kedua pelaku yang diamankan tersebut yakni PIJ (21) dan SZ (23). Sementara pelaku lainnya masih dalam pengejaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut detikSumut rangkum 7 fakta kasus seorang pelajar di Labuhanbatu, Sumut diperkosa belasan orang.
1. Viral di Media Sosial
Sebuah video bernarasi seorang siswi SMA diperkosa belasan orang, viral di media sosial. Dalam unggahan itu disebutkan ada dua pelaku yang telah ditangkap dan digebuki oleh warga.
Berdasarkan video yang dilihat detikSumut, Senin (9/9/2024), video itu viral di media X. Video itu direkam oleh salah seorang pria yang berada di lokasi.
Dalam video itu tampak ada pria yang duduk di tanah sambil dikerumuni oleh warga. Para warga terlihat menganiaya pria tersebut berkali-kali.
"Terduga pemerkosa siswi SMA di Rantauprapat digebuki massa beramai-ramai. 2 orang dari 10 pelaku ditangkap masyarakat dan mendapatkan ratusan bogem mentah. Kabarnya siswi tersebut disekap di salah satu rumah sewa di Rantauprapat," demikian narasi unggahan itu.
Kasi Humas Polres Labuhanbatu AKP Syafrudin membenarkan informasi kejadian itu. Dia mengatakan dua pelaku yang diamankan warga telah dibawa ke Polres Labuhanbatu.
Adapun kedua pelaku, yakni PIJ (21) dan SZ (23), sedangkan korban adalah RCV (17).
"Kedua pelaku saat ini telah diamankan di Mapolres Labuhanbatu untuk menjalani proses hukum lebih lanjut di Unit PPA. Mereka mengakui perbuatan mereka dan menyebut masih ada beberapa pelaku lain yang turut serta dalam tindakan keji tersebut," kata Syafrudin.
2. Korban Sempat Dilaporkan Hilang
Kasi Humas Polres Labuhanbatu AKP Syafrudin menyebut kejadian itu berawal saat korban berinisial RCV (17) dilaporkan hilang oleh ayahnya pada Jumat (6/9). Saat itu, korban pergi dari rumah tanpa sepengetahuan keluarganya.
Keluarga korban pun mencari keberadaannya. Pencarian korban membuahkan hasil usai teman korban mendapatkan lokasi terkini dari ponsel korban.
"Korban ditemukan di sebuah warung miso di kawasan Kelurahan Bakaran Batu," sebut Syafrudin.
3. Mengaku Diperkosa Belasan Pria
Kasi Humas Polres Labuhanbatu AKP Syafrudin menyebutkan setelah diinterogasi ayahnya, korban mengaku bahwa dirinya telah diperkosa oleh belasan pria. Berdasarkan pengakuan korban, kata Syafruddin, pemerkosaan itu terjadi di kebun sawit dan di salah satu rumah kos.
"Korban mengakui bahwa dirinya telah menjadi korban persetubuhan oleh belasan pria di dua lokasi berbeda, yakni di perkebunan kelapa sawit dan di rumah sewa tersebut," ujarnya.
Orang tua korban bersama warga sekitar pun memantau lokasi rumah sewa tempat korban diperkosa.
4. Dua Pelaku Berhasil Diamankan
Pada Sabtu (7/9) malam, warga yang sudah memantau lokasi rumah sewa tempat korban diperkosa berhasil mendapati dua terduga pelaku.
Bermula saat kedua pelaku tiba di rumah sewa tersebut. Warga yang geram dengan aksi kedua pelaku langsung mengamankannya.
"Sabtu sekitar pukul 20.25 WIB, dua pelaku tiba di lokasi dengan sepeda motor dan segera diamankan oleh warga," ujar Kasi Humas Polres Labuhanbatu AKP Syafrudin.
Perwira pertama Polri itu menyebut pihaknya tengah menangani kasus tersebut. Dia belum memerinci hubungan antara korban dan para pelaku.
"Kami akan bertindak tegas dalam kasus ini. Pengamanan dua pelaku adalah langkah awal dalam mengungkap seluruh pelaku yang terlibat dalam kasus kejahatan ini. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan setiap bentuk kekerasan terhadap anak dan perempuan karena perlindungan terhadap mereka adalah prioritas kami," pungkasnya.
5. Mantan Pacar Korban Terlibat
Seorang pelajar di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut) inisial RCV (17) diduga diperkosa secara bergilir oleh 12 pria. Peristiwa itu berawal saat mantan pacar korban mengenalkan salah satu pelaku kepada korban.
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Teuku Rivanda Ikhsan mengatakan awalnya salah seorang pelaku yang tidak disebutkan inisialnya meminta mantan pacar korban SZ (23) mengenalkannya dengan seorang wanita. SZ pun lalu mengenalkan temannya itu kepada korban.
"Jadi, awalnya salah satu pelaku menanyakan kepada temannya sesama pelaku juga, yang mana merupakan mantan korban, (dengan mengatakan) 'saya lagi jomblo nih, ada gak perempuan yang bisa saya ajak jalan'," ujar Rivanda menirukan perkataan pelaku kepada mantan korban, Senin (9/9/2024).
Setelah itu, korban dan pelaku saling berkomunikasi. Lalu, pada Jumat (6/9) malam keduanya bertemu hingga akhirnya terjadi pemerkosaan itu.
Rivanda menyebut pelaku SZ yang merupakan mantan korban itu juga ikut memperkosa korban saat kejadian tersebut. SZ saat ini telah ditangkap bersama satu pelaku lainnya.
"(Mantan korban) Iya, ikut. (Ditangkap) salah satunya merupakan mantan korban, SZ," ujarnya.
6. Dijemput Lalu Diperkosa
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Teuku Rivanda Ikhsan mengatakan kasus ini bermula ketika korban dijemput oleh salah satu pelaku pada Jumat (6/9/2024) malam. Lalu, pelaku membawa korban ke kebun sawit di daerah tersebut. Di lokasi itu pelaku langsung memperkosa korban.
"Jumat sekitar jam 9 malam, antara korban dan salah satu pelaku ini bertemu. Kemudian, pertama dibawa ke arah kebun sawit, di sana korban digilir, disetubuhi oleh para pelaku," kata Rivanda, Senin (9/9).
Rivanda mengatakan ada dua orang yang memperkosa korban saat di kebun sawit itu. Namun, karena salah satu pelaku ketakutan aksi mereka diketahui warga, mereka pun memutuskan untuk membawa korban ke kamar kos mereka. Di sana, korban kembali digilir bersama dengan 10 pelaku lainnya.
"Jadi, di kebun sawit dua orang awalnya. Kemudian, di rumah kontrakan 10 orang pelakunya secara bergantian. Hasil keterangan sementara, jumlah pelaku ini ada 12 orang," ujarnya.
7. Buru Pelaku Lain
Mantan Kasat Reskrim Polres Tanjungbalai itu menyebut korban dalam keadaan sadar saat diperkosa itu. Setelah digilir para pelaku, korban lalu mengirim lokasinya melalui WhatsApp ke handphone temannya.
"Sadar. Bahkan, ketika dia pindah ke rumah, korban juga sadar. Jadi, korban mengirim share lokasi korban ke temannya yang perempuan juga sesudah terjadi peristiwa itu. Bahkan, sampai 12 orang baru korban share lokasi," ujarnya.
Terkait kabar korban sempat disekap oleh para pelaku, Rivanda mengaku pihaknya belum dapat memfaktakan hal tersebut. Dia mengatakan penyidik masih melakukan penyidikan terkait kejadian itu.
"Masih terus didalami oleh penyidik karena korban pun sampai saat ini keterangannya masih susah, karena masih trauma atau bagaimana. Sampai saat ini masih kita lakukan pengejaran, sementara baru dua orang yang kita amankan. Hari ini, kita maksimalkan untuk kita amankan pelaku lainnya supaya terjawab apa motif dari para pelaku," jelasnya.
Perwira pertama Polri itu menyebut bahwa berdasarkan pengakuan korban, ada 12 orang yang memperkosanya. Sejauh ini, ada 10 terduga pelaku lagi yang masih dalam pengejaran.
"Berdasarkan keterangan korban, terdapat 12 orang yang diduga sebagai pelaku pemerkosaan, dua di antaranya sudah berhasil diamankan. Saat ini, kami masih melakukan pengejaran terhadap 10 orang yang diduga sebagai pelaku lainnya," kata Rivanda.
(mjy/mjy)