Heboh terjadi ledakan di rumah calon Gubernur Aceh Bustami Hamzah di Jalan Tgk Chik Dipineung III, Desa Pineung, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Polisi telah melakukan olah TKP. Berikut sederet fakta mengenai ledakan di rumah Bustami.
1. Ledakan terjadi saat azan subuh
Warga setempat, Reza mengatakan mendengar suara ledakan saat azan subuh. Saat itu suara ledakan terdengar keras hingga warga keluar rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dengar suara ledakan pas azan. Ketika kami ke luar rumah sudah ramai warga di sini," kata Reza kepada wartawan.
2. Diduga ledakan berasal dari granat
Polisi yang telah melakukan olah TKP di rumah Bustami menduga ledakan tersebut berasal dari granat yang dilemparkan.
"Diduga (granat) dilempar. Kita masih lakukan pendalaman," kata Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh Kompol Fadillah Aditya Pratama kepada wartawan di lokasi, Senin (2/9/2024).
Olah TKP tersebut juga melibatkan tim jibom Brimob Polda Aceh dan Densus 88. Polisi akan memeriksa barang bukti di Labfor untuk memastikan penyebab ledakan dari barang bukti yang sudah mereka amankan.
3. Kondisi Rumah Pascaledakan
Tampak rumah nomor 21B tersebut telah dipasangi garis polisi. PasaSenin (2/9/2024) pagi, jalan di sekitar ditutup. Ada salah satu sudut rumah yang hangus terbakar dan beberapa perabotan rumah rusak.
Fadillah menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Kejadian tersebut menyebabkan kerusakan pot bunga serta kursi yang ada di samping kiri rumah.
"Sedikit ada cipratan ke mobil," jelas Fadillah.
4. Ditemukan pin granat di lokasi
Polisi menjelaskan saat olah TKP ditemukan pin granat di lokasi kejadian. Hal itu menguatkan dugaan bahwa rumah Bustami dilempar bom jenis granat.
"Barang bukti kita temukan di di lokasi ada pin ada jenis granat. Kita masih melakukan identifikasi lebih lanjut," kata Fadillah Aditya Pratama.
Menurutnya, ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 05.15 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Mantan Kasat Reskrim Polres Nagan Raya itu belum dapat memastikan jenis granat yang dilemparkan ke rumah Bustami. Polisi akan memeriksa barang bukti di Labfor.
5. Terekam CCTV, pelaku 2 orang naik motor
Aksi pelaku pelemparan bom diduga granat tersebut terekam CCTV yang dipasang di depan rumah. Pelaku diketahui dua orang menggunakan sepeda motor.
"Pelaku diduga dua orang menggunakan motor," kata Fadillah.
Berdasarkan rekaman CCTV, kata Fadillah, pelaku melempar granat sambil motor terus melaju. Pelaku diduga melempar persis di depan pintu gerbang dan mengarah ke arah kiri rumah.
Pelaku datang dari arah dan langsung kabur usai melempar. Menurut Fadillah, granat dilempar orang yang dibonceng.
"Wajahnya tidak terlihat jelas. Karena masih Subuh agak gelap," jelas Fadillah.
6. Bustami tak di rumah saat kejadian
Bustami Hamzah, calon Gubernur Aceh, tak berada di rumahnya saat kejadian. Hanya ada istri, anak-anak dan mertuanya di rumah tersebut.
"Pak Bustami sedang di luar rumah. Istri, anak-anak dan mertua yang di rumah," kata seorang Kerabat Bustami, Kautsar Muhammad Yus kepada wartawan, Senin (2/8/2024).
Kautsar sendiri juga ada dalam rumah tersebut saat ledakan terjadi. Dia mengaku awalnya mengira ledakan berasal dari trafo listrik yang berada di depan rumah.
"Kejadiannya pas menjelang azan Subuh. Saya kebetulan di sini tidur tadi malam. Suaranya besar sekali. Kita pikir trafo ini meledak, trafo listrik. Saya kan pas di atas itu tempat kita tidur. Jadi telinga kiri ini agak pekak sikit," jelas Kautsar.
Menurutnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Pihaknya telah melaporkan kejadian itu ke Polresta Banda Aceh.
"Memang dilempar bom. Saya dengar informasinya pelakunya dua orang," ujar mantan anggota DPR Aceh itu.
7. 4 saksi dan CCTV diperiksa
Polisi masih menyelidiki pelaku pelemparan granat ke rumah calon gubernur (Cagub) Aceh Bustami Hamzah. Sejumlah saksi diperiksa.
"Saksi sementara empat orang dari pihak keluarga dan ada juga yang memang menjaga di rumah itu," kata Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh Kompol Fadillah Aditya Pratama.
Polisi juga masih menganalisis video CCTV yang beredar. Selain itu, penyidik juga masih mengumpulkan CCTV di beberapa titik sekitar lokasi kejadian.
"Barang bukti CCTV masih kita konstruksikan masih kita kumpulkan beberapa titik yang artinya memang nanti terkait dengan peristiwa, fakta-fakta di lapangan," ujar Fadillah.
(nkm/nkm)