Wesley Sitorus (57), mantan anggota DPRD Toba ditemukan tewas di rumahnya di Desa Patane V, Kecamatan Porsea, Toba, Sumatera Utara (Sumut). Saat ditemukan, polisi mendapati ada bekas jeratan di bagian lehernya.
Kasi Humas Polres Toba AKP Bungaran Samosir mengatakan mayat Wesley ditemukan tergeletak di depan pintu kamar tidur pada Jumat (2/8/2024). Saat itu, korban dalam posisi telungkup.
"Posisi mayat ditemukan tergeletak posisi telungkup di depan pintu kamar tidur," kata Bungaran Samosir dalam keterangannya, Sabtu (3/8)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, personel Polsek Porsea dan Satreskrim Polres Toba membawa mayat tersebut ke RSUD Porsea untuk divisum. Setelah divisum, ditemukan sejumlah luka di bagian tubuh Wesley, termasuk bekas jeratan di bagian leher.
"Adapun hasil pemeriksaan luar yang dari visum terdapat beberapa luka lecet di tubuh, yaitu luka lecet di atas pelipis sebelah kanan, luka lecet di kening tengah di sebelah kiri, luka lecet di samping wajah kanan, luka jeratan di leher, luka lecet bahu kiri atas, rusuk sebelah kiri bengkak dan ada luka-luka lecet lainnya," ucapnya.
Setelah itu, mayat Wesley dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi untuk dilakukan autopsi. Polres Toba lalu melakukan penyelidikan terhadap penemuan mayat tersebut.
Wesley Ternyata Eks Anggota DPRD
Polisi menyebut bahwa Wesley merupakan mantan anggota DPRD Toba. Wesley disebut menjabat sebagai anggota DPRD di tahun 2005 silam.
"Iya (mantan anggota DPRD Toba). Tahun 2005 kali ya, hanya satu periode saja," kata Bungaran Samosir, Senin (19/8/2024).
Pasca mayat Wesly ditemukan, Bungaran mengaku bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman terkait penyebab kematiannya. Bungaran belum bisa memastikan apakah korban dibunuh atau tidak.
"Ini masih dalam proses, namun sampai saat ini kita mendalaminya," ujarnya.
Perwira pertama polri itu mengatakan ada 12 saksi yang telah diperiksa terkait kejadian itu. Saksi-saksi itu di antaranya keluarga korban dan saksi yang pertama kali menemukan jasad Wesley.
"Yang sudah kita mintai keterangannya sudah 12 orang, mulai dari istri dan kedua anaknya. Kemudian, orang yang pertama melihat mayat korban di rumah, orang yang mengantar mayat korban ke rumah sakit. Selanjutnya, sebelum korban ditemukan meninggal, korban ada bertemu dengan teman-temannya. Kalau hasil autopsi dan hasil labfor belum keluar," pungkasnya.
(dhm/dhm)