Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Seorang pria berinisial HI (22) ditemukan tewas gantung diri di Pelalawan, Riau. Di lokasi, polisi juga menemukan ada cap telapak tangan berwarna merah seperti darah dan tulisan soal kematian.
Tapak tangan mirip darah itu ditemukan di dinding tepat korban ditemukan gantung diri. Selain tua, ada 2 cap berwarna merah mirip darah di dinding.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, ada pula tulisan 'Because Everyone Leaves Evenfually'. Tulisan dalam bahasa Inggris itu berada di dinding dan di antara 2 cap telapak tangan warna merah.
"Itu tulisan sudah lama, sudah ada sebelum korban meninggal. Untuk cap tapak tangan merah juga sudah lama, itu cat merah," kata Kasat Reskrim Polres Pelelawan, AKP Kris Rofel, Senin (19/8/2024).
Kris Tofel juga mengungkap di lokasi turut ditemukan meja. Meja itulah yang diduga dipakai HI untuk naik sebelum akhirnya ia gantung diri.
"Ada meja itu dipakai untuk naik. Orangnya memang tertutup dan keluarga menolak autopsi, korban masih lajang," kata Kasat.
Sebelumnya seorang pria di Pelalawan, Riau ditemukan tewas diduga gantung diri. Korban ditemukan tak bernyawa tergantung di rumahnya sendiri dengan masih menggunakan pakaian bela diri karate.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Anom Karabianto mengatakan korban inisial HI (22). Korban ditemukan, Minggu (18/8) sekitar pukul 09.34 WIB.
"Benar, adanya dugaan warga bunuh diri dengan cara gantung diri di Jalan Mawar, Pangkalan Kerinci, Pelalawan. Ditemukan kemarin," kata Anom.
Anom mengatakan korban ditemukan oleh pihak keluarga. Di mana sejak tanggal 17 Agustus 2024, ayah korban, IS menunggu korban untuk makan malam.
"Rumah korban ini sebelahan sama rumah orang tuanya. Jadi biasa kalau malam itu datang ke rumah makan malam, tapi saat itu tidak ada datang sampai besok paginya," katanya.
Merasa curiga, orang tua korban datang ke rumah untuk melihat kondisi anaknya. Hanya saja, saat dipanggil korban tak ada respons dan kondisi rumah masih dalam keadaan terkunci dari dalam.
"Orang tua korban mencari tangga untuk melihat ke arah dalam rumah melalui ventilasi rumah bagian depan dan melihat anaknya sudah tergantung di ruang tamu," kata Anom.
Melihat anaknya tergantung, ayah korban membuka paksa dari jendela belakang rumah. Ia menemukan Anaknya sudah tergantung tali nilon di ruang tamu.
Korban HI ditemukan sudah tak bernyawa menggunakan baju karate lengkap pakai sabuk berwarna hitam. Lalu ayah korban memberitahu ke keluarga dan masyarakat untuk meminta bantuan.
(ras/mjy)