Seorang narapidana (napi) di Palembang, Sumaryanto alias Bondol (33) tewas ditemukan tewas di kamar mandi lapas. Terungkap korban ternyata dibunuh dua rekan satu selnya.
Dalam aksinya, pelaku membuat skenario seolah-olah korban tewas gantung diri di kamar mandi. Peristiwa pembunuhan itu terjadi di kamar hunian nomor 29, Lapas Klas I Merah Mata, Kecamatan Sematang Borang, Palembang, Kamis (18/7/2024) sekitar pukul 04.30 WIB.
"Kedua pelaku memiliki peran masing-masing. Satu bertugas membekap dan satu lagi memastikan korban tidak dapat berontak," kata Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono, dilansir detikSumbagsel, Senin (21/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otak pelaku yakni Agung Putting Maulana (APM). Motifnya pelaku kesal terhadap korban. Ia berperan membekap hidung korban dengan handuk hingga tewas.
"Saudara APM ini bertugas membekap hidung korban dengan handuk. Kemudian dia juga menjerat leher korban dengan barang yang sama untuk memastikan korban sudah tewas," ujar Harryo.
Usai korban tewas, ia lalu mengikat tali ke leher korban dan menariknya agar korban dibuat seolah-olah gantung diri.
"Setelah Bondol tewas, APM menariknya ke kamar mandi dan mengikat tali pada leher korban. Kemudian tali itu ditarik pelaku agar disangka gantung diri," jelas Harryo.
Pelaku lainnya, Emi Hartoni (EH) berperan mengikat kaki korban selama proses pembunuhan agar korban tak berontak.
Emi juga membantu pelaku Agung membawa korban ke kamar mandi dan mengikat leher korban. Ia lalu pura-pura menjadi orang yang menemukan korban Bondol tewas.
"Pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB, pelaku EH lah yang berpura-pura ke kamar mandi dan melapor bahwa ia melihat korban tewas akibat gantung diri," terangnya.
Selain kedua pelaku, Harryo menyebut ada napi lain yang mengetahui pembunuhan tersebut. Napi tersebut kini berstatus sebagai saksi.
"Ada salah satu napi yang jaraknya dekat sekali dengan korban saat dieksekusi. Namun, dia tetap mempertahankan posisinya (berpura-pura tidur) agar tidak diketahui pelaku," tuturnya.
(nkm/nkm)