Kronologi Bidan di Dumai Diancam Pistol-Dipaksa Jual Perhiasan

Round Up

Kronologi Bidan di Dumai Diancam Pistol-Dipaksa Jual Perhiasan

Tim detikSumut - detikSumut
Sabtu, 20 Jul 2024 09:58 WIB
Close-up of black pistol in hand.
Foto: Getty Images/mahiruysal
Dumai -

Seorang bidan bernama Siti Aisyah di Dumai, Riau, jadi korban perampasan dengan pemaksaan. Ia diancam dengan senjata api dan senjata tajam, uangnya dirampas hingga dibawa keliling untuk menjual perhiasan yang dipakainya ke toko emas.

Kasat Reksrim Polres Dumai AKP Primadona menjelaskan kronologi perampokan yang terjadi Sabtu (13/7). Pelaku awalnya menghubungi nomor praktik korban dan bertanya apakah korban bisa mengobatinya dan datang ke rumah pelaku di Jalan Gunung Slamet, Bumi Ayu, Dumai.

Korban mengaku bisa dan langsung datang ke rumah pelaku untuk melakukan pengobatan. Di rumah pelaku, pelaku mengaku istrinya sedang pergi belanja dan meminta agar korban menunggu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak lama setelah melakukan pengobatan, korban tiba-tiba dibekap dari belakang oleh pelaku lain. Korban diancam pakai senjata api dan parang agar tidak melawan.

"Modus memang minta berobat karena korban adalah bidan. Setelah ditangani, korban disekap dari belakang dan ada juga diancam pakai parang dan benda diduga senjata api," kata Prima.

ADVERTISEMENT

Pelaku merampas uang milik korban. Saat itu korban hanya membawa uang tunai Rp 1,5 juta. Merasa kurang, pelaku lalu membawa korban keliling untuk menjual perhiasan yang di pakainya.

"Korban ada dibawa keliling oleh 2 pelaku. Satu bawa mobil dan satu pelaku lainnya mengiringi dari belakang dengan sepeda motor korban," kata Prima.

Pelaku membawa korban untuk menjual emas di toko langganannya dalam kondisi tangan terikat di mobil.

"Korban hanya bawa uang Rp 1,5 juta saat itu. Jadi korban dibawa untuk jual emas di toko langganan dalam kondisi tangannya terikat di mobil," kata Prima.

Akhirnya korban menjual emas perhiasannya dan uang hasil penjualan diserahkan ke pelaku. Namun di perjalanan pelaku lagi-lagi meminta uang korban. Kali ini pelaku meminta korban mengambil uang dari rekening.

Merasa ada celah, korban pun minta izin untuk transfer uang dari tabungannya lewat ATM. Saat itulah korban memanfaatkan situasi dan melarikan diri hingga akhirnya diselamatkan warga dan melapor ke polisi.

"Posisi korban ini diancam terus. Jadi dia lihat situasi ada celah dan disitulah kabur lalu membuat laporan," kata Prima.

Kini polisi masih menyelidiki dan memburu pelaku.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads