Kapolda Sumbar Beberkan Penyebab Kematian Afif Maulana-Nasib 17 Personel Polisi

Round Up

Kapolda Sumbar Beberkan Penyebab Kematian Afif Maulana-Nasib 17 Personel Polisi

Tim detikSumut - detikSumut
Senin, 01 Jul 2024 08:29 WIB
Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono. (M. Afdal Afrianto/detikSumut)
Foto: Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono. (M. Afdal Afrianto/detikSumut)
Padang -

Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono mengungkap hasil visum et repertum jenazah Afif Maulana (13) yang ditemukan penuh luka di sungai. Sementara 17 personel Direktorat Samapta yang diduga melanggar prosedural saat menangani pelaku tawuran masih terus diperiksa.

Suharyono mengungkapkan berdasarkan hasil pemeriksaan luar atau visum et repertum, bahwa kematian Afif Maulana akibat 2 tulang punggung korban menusuk paru-paru. Korban diketahui ditemukan tak bernyawa di aliran sungai bawah jembatan Kuranji, Kota Padang.

"Di tubuh korban ada patah tulang. Itu di tulang punggung iga kiri belakang nomor 1 dan nomor 6. Kemudian dari patahan itu menusuk paru-parunya sebelah kiri. Sehingga robek 11 cm," kata Suharyono di Mapolda, Minggu (30/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan banyaknya memar yang ada di tubuh korban, Kapolda menyebut akibat terjatuh dari motor dan juga dampak saat korban terjun ke sungai dari atas jembatan.

"Banyaknya luka memar karena peristiwa jatuh dari motor, dan dugaan korban melompat dari jembatan untuk terjun ke sungai. Sementara terkait (foto luka-luka) yang diekspose itu, karena muncul lebam mayat setelah 9 jam, sejak pukul 03.40 WIB sampai pukul 11.50 WIB korban ditemukan. Jadi luka biru-biru itu akibat memar mayat," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Suharyono mengatakan tim dokter forensik telah menyampaikan hasil visum Afif Maulana secara langsung ke semua pihak. Dan menurutnya para pihak pun menerima penjelasan itu.

"Sebenarnya kemarin dokter forensik telah menyampaikan penyebab luka lebam. Dan didengarkan dan dipahami semua pihak," bebernya.

Kapolda juga mengaku hasil visum dan autopsi tidak bisa disebarkan secara luas. Karena untuk keperluan pemberkasan persidangan pengadilan.

"Hasil autopsi hanya untuk keperluan internal dan keperluan persidangan pengadilan dalam pemberkasan. Dan ini juga sudah diatur dalam pasal tertentu," tutup Suharyono.

Sementara nasib 17 personel Direktorat Samapta diduga melanggar prosedur saat menangani dan menangkap 18 remaja diduga pelaku tawuran pada 9 Juni 2024 lalu belum bisa disimpulkan. Penyelidikan masih terus dilakukan untuk menentukan apakah anggotanya itu ada melanggar kode etik atau disiplin.

"Saat ini kami masih melakukan penyelidikan internal. Kami juga sudah merilis 17 anggota diduga melakukan perbuatannya yang tidak sesuai dengan kode etik atau melanggar disiplin. Sementara terkait ini masih kita lakukan penyelidikan," kata kata Suharyano di Mapolda Sumbar, Minggu (30/6/2024).

Suharyano pun menegaskan, bahwa 17 anggotanya yang diperiksa bukan berkaitan dengan penemuan jenazah Afif Maulana (13) di aliran sungai bawah jembatan Kuranji, Kota Padang, beberapa waktu lalu. Melainkan pengamanan dan penanganan 18 pelaku diduga hendak melakukan tawuran di Polsek Kuranji.

"17 anggota Polda Sumbar yang kita rilis berkaitan dugaan pelanggan disiplin dan kode etik di Polsek Kuranji. Karena dalam penyelidikan, terjadi peristiwa di luar seharusnya. Jadi kami tegaskan, 17 anggota yang kita periksa bukan berkaitan di bawah jembatan Kuranji (penemuan jenazah Afif)," jelasnya.

Sampai saat ini kata Suharyono, 17 anggota Direktorat Samapta Polda Sumbar yang diduga melakukan pelanggaran masih ditempatkan di ruangan khusus untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"17 anggota yang kita periksa masih kita tetapkan di tempat khusus. Sementara anggota yang kita periksa itu juga sudah mengakui adanya menyudut api rokok dan penggunaan stun gun di tubuh pelaku yang diduga hendak melakukan tawuran. Terkait pemberitaan adanya penyiksaan penganiayaan saat itu, kami pastikan itu tidak ada terjadi," jelasnya.

Suharyano juga menegaskan, pihaknya memiliki bukti foto dan video bahwa pada tidak ada terjadi penyiksaan kepada 18 remaja di Polsek Kuranji.




(mjy/mjy)


Hide Ads