Kebakaran warung kelontong di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), menewaskan satu keluarga yang terdiri dari empat orang. Polisi saat ini masih menyelidiki penyebab kebakaran itu.
Plh Kapolres Tanah Karo AKBP Oloan Siahaan mengatakan api membakar hampir seluruh bangunan yang juga menjadi tempat tinggal para korban itu. Di dalam warung tersebut, keempat korban ditemukan dalam keadaan hangus terbakar.
"Setelah api berhasil dipadamkan, ditemukan empat jenazah yang hangus terbakar di dalam warung," kata Oloan, Kamis (27/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oloan menyebut setelah kejadian para korban dibawa ke RS Bhayangkara TK II Medan untuk diautopsi. "Untuk keempat jenazah saat ini masih dalam proses verifikasi oleh tim dokter autopsi dari Rumkit Bhayangkara Polda Sumut untuk memastikan bahwa keempat jenazah adalah benar Sempurna dan keluarganya yang tinggal di tempat tersebut," jelasnya.
Baca juga: Warung di Karo Kebakaran, 4 Orang Tewas |
Kasubdit Wisata Ditpamobvit Polda Sumut itu menyebut pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran itu. Namun, berdasarkan keterangan warga sekitar korban memang biasanya menjual BBM di warung tersebut. Selain itu, di lokasi kebakaran juga ditemukan sejumlah tabung gas elpiji yang terbakar.
"Untuk penyebab kebakaran masih kita selidiki. Namun, diketahui bahwa korban ada menjual BBM eceran di warungnya. Tim Laboratorium Forensik Polda Sumut saat ini juga telah sampai di TKP dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut", pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, warung milik Sempurna Pasaribu mengalami kebakaran. Akibat kejadian itu, empat orang dilaporkan tewas.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Karo Gelora Fajar Purba mengatakan peristiwa itu terjadi di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe. Informasi kebakaran itu diterima pihaknya sekira pukul 03.40 WIB. Warung seluas 3x15 m tersebut, kata Gelora, merupakan warung yang ditempati para korban.
"Korban jiwa empat orang," kata Gelora.
Gelora memerinci keempat korban adalah, Sempurna Pasaribu (40), Efrida Ginting (48), Sudiinveseti Pasaribu (12) dan Lowi Situngkir (3). Para korban ini merupakan istri, anak dan cucu Sempurna.
(astj/astj)