Prabowo Fokus Program Makan Siang Gratis, Belum Bahas Kabinet

Prabowo Fokus Program Makan Siang Gratis, Belum Bahas Kabinet

Tim detikNews - detikSumut
Sabtu, 18 Mei 2024 09:41 WIB
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, di Tavia Heritage Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2024).
Ketua harian Gerindra Dasco Foto: (Tina Susilawati/detikcom)
Jakarta -

Program unggulan Presiden terpilih Prabowo Subianto yakni program makan siang gratis untuk siswa-siswi se-Indonesia terus dikaji. Muncul pula wacana pembentukan lembaga khusus untuk mengurus program tersebut.

Program ini disebut-sebut jadi fokus Prabowo bahkan lebih diprioritaskan Prabowo ketimbang membahas susunan kabinet. Hal itu diungkap Ketua Harian Gerindra Dasco, Selasa (14/5) lalu.

Dasco awalnya menyinggung soal revisi UU Kementerian terkait wacana penambahan pos kementerian di era pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurutnya, revisi UU tersebut bakal mengoptimalkan kerja kabinet menteri Prabowo nantinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya begini kalau ada revisi UU Kementerian bukan untuk mengakomodasi jumlah menteri dalam jumlah tertentu, tetapi kemudian mungkin untuk mengakomodasi kepentingan kebutuhan nomenklatur dan juga bagaimana mengoptimalkan memaksimalkan kerja-kerja kabinet di masa depan," kata Dasco kepada wartawan di Gedung DPR RI, dilansir detikNews.

Dasco lalu menyebut sementara soal susunan kabinet belum dibahas di tim Prabowo. Dia juga belum mau menjelaskan lebih lanjut siapa nama calon-calon menteri di kabinet Prabowo-Gibran mendatang.

ADVERTISEMENT

"Cuma pada saat ini hal tersebut belum pernah dibahas di tempatnya Pak Prabowo sehingga saya belum bisa komentar lebih jauh," ujarnya.

Dasco juga tak mau berkomentar soal apakah Prabowo bakal menyeleksi kandidat calon menterinya. Menurutnya, Tim Prabowo kini lebih fokus mengurus program makan siang gratis.

"Ya saya nggak tahu karena belum pernah ada pembicaraan soal kabinet. Pak Prabowo lagi konsentrasi pada saat ini merumuskan, mengkaji, soal makan siang gratis dan beberapa program unggulan pada saat kampanye," tutur Dasco.

"Justru untuk pembicaraan mengenai bagaimana mengisi kabinet, siapa saja yang di kabinet, berapa jumlah di kabinet itu belum pernah dibicarakan," imbuhnya.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads