2 Balita Tewas Terbakar-Sejoli Bunuh Sopir gegara Ancam Video Mesum Diviralkan

Sumut Sepekan

2 Balita Tewas Terbakar-Sejoli Bunuh Sopir gegara Ancam Video Mesum Diviralkan

Finta Rahyuni - detikSumut
Minggu, 31 Mar 2024 09:30 WIB
Garis polisi dipasang di swalayan modern di Desa Teloyo, Kecamatan Wonosari, Klaten yang dibobol.
Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Medan -

Beragam peristiwa dan kasus kriminal yang menarik terjadi di Sumatera Utara (Sumut) dalam kurun waktu sepekan ini. Mulai dari dua balita tewas terbakar di rumahnya hingga sejoli yang membunuh sopir gegara diancam video mesum mereka disebar.

Berikut detikSumut rangkum sejumlah peristiwa dan kasus kriminal yang terjadi dalam sepekan terakhir:

1. Dua Balita Tewas Terbakar di Rumah

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua bocah di Kabupaten Simalungun, tewas saat rumah mereka terbakar. Saya kejadian, keduanya hanya tinggal berdua di rumah itu karena orangtuanya tengah pergi ke warung.

Kapolres Simalungun AKBP Choky Sentosa Meliala mengatakan kebakaran itu tejadi di Dusun Payalulu Nagori Purba Dolok, Kecamatan Purba, Selasa (26/3/2024) sekira pukul 22.00 WIB. Adapun kedua bocah yang tewas itu, yakni Mikhael Sipayung (3) dan Josef Sipayung (1).

ADVERTISEMENT

"Dari dalam rumah bekas terbakar, masyarakat mengangkat dua orang korban jiwa atas nama Mikhael Sipayung dan Josef Sipayung," kata Choky, Rabu (27/3).

Choky mengatakan kejadian itu berawal saat kedua orang tua korban pergi ke warung untuk membeli minuman lasegar. Saat kejadian, kedua korban tengah tertidur di dalam rumah. Ketika pergi itu, kedua orang tua korban mengunci pintu rumah dari luar.

Selang beberapa waktu, kedua orang tua korban melihat ada kepulan asap yang keluar dari rumah mereka. Keduanya pun sontak berlari menuju rumah tersebut.

Namun, nahas, setibanya di lokasi, rumah berdinding kayu itu telah terbakar hebat. Orang tua korban bersama warga melakukan upaya pemadaman terhadap rumah tersebut. Setelah padam, kedua korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Selain kedua korban, satu unit sepeda motor juga ikut terbakar. Atas kejadian itu, orang tua korban menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jasad para korban. Pihak kepolisian pun menyelidiki penyebab kebakaran itu.

2. Pria Bersenjata Airsfot Gun Rampok Wanita

Dua pria bersenjata airsoft gun merampok seorang wanita yang tengah menunggu suaminya di Kota Tebing Tinggi. Para pelaku merampas sepeda motor korban.

Kasi Humas Polres Tebing Tinggi AKP Agus Arianto mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (26/3) sekira pukul 01.30 WIB. Awalnya, Popi (33) dan suaminya tengah mengisi minyak untuk dijual kembali secara eceran di SPBU Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Padang Hilir.

"Saat itu, suami korban meninggalkan korban seorang diri dan sepeda motornya di pinggir jalan di depan kolam renang Pondok Kencana, sementara suami korban mengantre di mesin pengisian BBM," kata Agus, Rabu (27/3).

Lalu, sekitar pukul 02.15 WIB, korban Popi didatangi dua pelaku dengan mengendarai sepeda motor. Salah seorang pelaku berinisial RP alias Nomo (34) menghampiri korban dan ingin merampas hp nya. Beruntung saat itu korban Popi bisa menghindar.

"Di waktu bersamaan, pelaku juga merampas sepeda motor korban yang diparkirkan dengan posisi kunci kontak tergantung. Sempat terjadi tarik menarik antara korban dan pelaku, hingga akhirnya pelaku dapat menguasai dan membawa sepeda motor tersebut", jelasnya.

Korban pun langsung berteriak. Suami korban yang mendengar teriakan istrinya langsung mendatangi korban dan berupaya untuk menghentikan aksi para pelaku. Namun, saat itu, salah satu pelaku mengeluarkan senjata airsoft gun dan menodongkannya ke suami korban.

Peristiwa itu lalu dilaporkan ke Polsek Padang Hilir. Pihak kepolisian yang menerima laporan kejadian itu langsung menangkap salah seorang pelaku, yakni RP di sekitar Terminal Bandar Kajum sekira pukul 03.00 WIB.

Selain menangkap pelaku, petugas juga mengamankan sepeda motor korban dan senjata airsoft gun yang digunakan para pelaku saat beraksi. Saat ini, pihak kepolisian tengah memburu satu pelaku lainnya.

3. Pelajar Curi Uang Rp 10 Juta di Toko Buku

Seorang pelajar inisial DWS (17) mencuri uang Rp 10 juta dari salah satu toko buku di Kota Pematangsiantar. Uang hasil mencuri itu digunakan pelaku untuk membeli makanan dan handphone.

Kapolsek Siantar Utara AKP Herli D Damanik mengatakan pencurian itu terjadi di Toko Buku AA, Jalan Mufakat, Kecamatan Siantar Utara, Rabu (27/3) malam. Pelaku diamankan pada saat yang bersamaan usai diserahkan pihak keluarga korban.

"Malam itu diamankan pelaku berinisial DWS yang mencuri uang sebesar Rp 10 juta milik korban NUT selaku pemilik Toko Buku AA. Pelaku DWS masih status pelajar SMK itu dibawa keluarga korban ke Polsek Siantar Utara," kata Herli, Kamis (28/3).

Herli mengatakan pencurian itu dilakukan pelaku sebanyak tiga kali dalam kurun waktu satu bulan. Pelaku masuk ke toko itu dengan membuka gembok menggunakan kunci palsu.

Setelah dibawa ke Polsek Siantar Utara, pihak kepolisian mencoba memediasi kedua belah pihak. Hasilnya, keduanya sepakat untuk berdamai dengan catatan pelaku harus mengembalikan semua uang korban yang dicurinya.

Baca selengkapnya di halaman berikut...

4. 7 Anggota KPPS di Tapteng Jadi Buronan Polisi

Tujuh anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Tapanuli Tengah diduga mengubah suara pada pemilu 2024. Saat ini, ketujuh pelaku sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) pihak kepolisian.

"Ketujuh tersangka tersebut melanggar Pasal 532 Jo 554 UU No.7 tahun 2017 tentang Pemilu jo Pasal 55 ayat 1 KUHP yang berisi setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang menyebabkan suara seorang pemilih menjadi tidak bernilai atau menyebabkan peserta pemilu tertentu mendapatkan tambahan suara atau perolehan suara peserta pemilu menjadi berkurang yang dilakukan secara bersama sama," kata Kasat Reskrim Polres Tapteng AKP Arlin Harahap, Jumat (29/3).

Arlin menyebut kasus tersebut terjadi di TPS 02 Desa Muara Ore, Kecamatan Sirandorung pada 14 Februari 2024 sore. Kasus itu dilaporkan ke polisi dengan nomor: LP /B/88/III/2024/ SPKT Polres Tapteng/Polda Sumut tanggal 14 Maret 2024.

Perwira pertama Polri itu belum memerinci secara jelas kronologi kasus tersebut. Namun, dia mengatakan para pelaku merupakan anggota KPPS di TPS 02 Muara Ore itu.

Arlin mengatakan pihaknya telah memanggil dan mencari para pelaku. Namun, keberadaan para pelaku tidak kunjung ditemukan hingga akhirnya diterbitkan DPO.

"Telah dilakukan pemanggilan dan pencarian langsung oleh pihak Polres Tapanuli Tengah. Namun, keberadaan ketujuh tersangka tersebut tidak diketahui hingga DPO ini diterbitkan," sebutnya.

Adapun ketujuh petugas KPPS yang menjadi DPO itu adalah Triwono Gajah (34), Rudi Lase (27), Bikso Hutauruk (23), Doni Halomoan Situmorang (21), Sulastri Novalina Siregar (22), Nunut Suprianto Simamora (21) dan Abwan Simanungkalit (50).

5. Sejoli Bunuh Sopir gegara Diancam Sebar Video Mesum

Polisi menangkap sepasang kekasih dan rekannya karena membunuh seorang sopir bernama Hasriano Tampubolon (47) di Pantai Kalangan, Kabupaten Tapteng. Motif pelaku karena sakit hati dan dendam diancam korban akan memviralkan video mesum mereka.

Wakapolres Tapteng Kompol Kamaluddin Nababan menyampaikan pelaku terdiri dari dua pria yakni SAR (19) dan TM (18) serta seorang wanita berinisial VAPH (16). Pembunuhan itu berlangsung, Selasa (26/3) sekitar pukul 21.30 WIB.

"Motif pembunuhan tersebut akibat sakit hati dan balas dendam karena korban mengancam para pelaku akan memviralkan video mesum para pelaku," kata Kamaluddin, Sabtu (30/3).

Sebelum melakukan eksekusi, para pelaku melakukan perencanaan pembagian peran masing-masing di Sibolga. VAPH yang berperan sebagai umpan untuk mengajak korban Hasriano bertemu di TKP.

"VAPH ini pacar SAR. Sesampainya di TKP, SAR dan TM melakukan aksi pembunuhan tersebut. Korban sempat melakukan perlawanan namun kalah karena menerima tusukan benda tajam dari para pelaku," ujarnya.

Setelah korban meninggal, kedua pelaku membawa korban menggunakan sepeda motor ke arah jembatan Aek Garut Kelurahan Kalangan untuk dibuang guna menghilangkan jejak.

"SAR dan TM sempat menyiram korban dengan bensin untuk menghilangkan sidik jari pelaku dari badan korban," ucapnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Alasan 'Si Mulet' Bacok Petugas Polisi saat Hendak Tawuran"
[Gambas:Video 20detik]
(dhm/dhm)


Hide Ads