Keluarga Eks Casis Bintara Dibunuh Personel TNI AL Sempat Beri Rp 200 Juta

Keluarga Eks Casis Bintara Dibunuh Personel TNI AL Sempat Beri Rp 200 Juta

Goklas Wisely - detikSumut
Sabtu, 30 Mar 2024 16:01 WIB
ilustrasi kejahatan kriminal perampokan pembunuhan pemerkosaan pencopetan
Foto: andi saputra
Medan -

Seorang mantan calon siswa (casis) Bintara TNI AL di Lanal Nias tahun 2022, Iwan Sutrisman Telaumbanua (21), dibunuh oleh personel TNI AL bernama Serda Pom Adan Aryan Marsal. Keluarga korban mengaku sempat dimintai ratusan juta ke pelaku untuk meloloskan Iwan.

"Total uang yang sudah dikirim keluarga ke Serda Adan itu Rp 200 juta lebih. Harapannya Iwan ya benar masuk ke TNI AL. Rupanya apa yang didapat keluarga saat ini Iwan sudah tiada," kata Yunikasi Telaumbanua kepada detikSumut, Sabtu (30/3/2024).

Yanikasi menjelaskan, peristiwa tragis itu bermula ketika saudara Iwan bernama Antonius Paiman Telaumbanua menjumpai Serda Adan saat pendaftaran calon Bintara TNI AL di Lanas Nias. Paiman minta tolong agar Iwan bisa lolos proses seleksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serda Adan menyanggupi tapi dengan uang jaminan Rp 200 juta. Seiring berjalannya waktu, rupanya Iwan tak lolos saat mengikuti seleksi bintara gelombang II tahun 2022.

Lalu, Serda Adan mendatangi rumah Iwan dan menawarkan agar Iwan ikut dibawa ke Padang untuk ikut tes. Serda Adan mengaku ada pamannya yang bisa membantu di sana.

ADVERTISEMENT

Pada 22 Desember 2022 Serda Adan mengirimkan foto Iwan kepada keluarga dengan mengunakan pakaian dinas lengkap dengan kepala sudah digundul. Serda Adan menyampaikan Iwan sudah lulus dan akan mengikuti pendidikan di Tanjung Uban.

Pada 3 September 2023, Serda Adan menghubungi keluarga Iwan agar menghadiri pelantikan Iwan di Tanjung Uban pada awal Oktober 2023. Keluarga Iwan pun berangkat menuju Tanjung Uban. Namun Serda Adan menyampaikan kepada keluarga bahwa pelantikan ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan. Sebab, Iwan terpilih sebagai pasukan khusus Marinir.

Tak kunjung mendapatkan kepastian, keluarga Iwan kembali ke Nias pada 15 Oktober 2023. Pada Januari 2024, keluarga Iwan menjumpai Serda Adan di kantor Pomal Lanal Nias untuk mempertanyakan kepastian keberadaan Iwan dan kapan pelantikanya akan dilaksanakan.

Namun Serda Adan tidak memberikan kepastian kapan pelantikan dan juga dimana keberadaan Iwan. Meski begitu, Serda Adan meyakinkan bakal bertanggungjawab penuh soal Iwan.

"Sampai akhirnya pada 27 Maret 2024, keluarga memutuskan melapor kejadian tersebut di Lanal Nias untuk mengetahui keberadaan anaknya. Lalu, 28 Maret ini lah kami tahu dari personel TNI AL yang datang ke rumah, rupanya Iwan dibunuh oleh Serda Adan," ujarnya.

Komandan Denpom Lanal Nias, Mayor Laut (PM) Afrizal pun membenarkan bahwa Serda Adan telah membunuh Iwan bersama seorang warga sipil berinisial ALV.

"Dari hasil pemeriksaan, Serda AAM mengaku bersama ALV telah menghilangkan nyawa Iwan pada 24 Desember 2022 sore. Caranya dengan menusuk perut korban menggunakan pisau dan membuangnya ke jurang di daerah Talawi Sawahlunto, Padang, Sumatera Barat," ujarnya.

"Serda AAM sempat menjanjikan keluarga korban bisa membantu untuk meloloskan tanpa tes dengan imbalan uang Rp 200 juta lebih," tutupnya.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads