Pihak kepolisian buka suara soal video pemotor diduga begal membawa senjata tajam dan menyeretnya di aspal jalan Hang Tuah, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Polisi menyebut mereka bukan begal, tetapi mereka para pelajar yang hendak menangkap kepiting di Pantai Nongsa.
"Video viral beberapa waktu lalu ini perlu diberikan klarifikasi agar masyarakat tidak salah paham. Itu bukanlah begal yang sengaja menyeret pedangnya untuk menakuti masyarakat tetapi pengendara yang tidak sengaja menyeret alat tangkap kepiting saat hendak berburu di pesisir Pantai Nongsa," kata Kapolsek Nongsa, Kompol Restia Octane Guchy, Kamis (28/3/2024).
Restia menyebut pengendara motor yang terekam kamera warga itu diketahui berjumlah 3 orang. Mereka adalah pelajar berkebutuhan khusus yang hendak menangkap kepiting di Pantai Nongsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengendara sepeda motor yang berjumlah tiga orang pria yang berinisial masing-masing A, F dan P. Mereka merupakan warga Batam penyandang disabilitas tuna wicara dan tuna rungu yang bersekolah di SLB Batam," sebutnya.
Restia juga menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan ketiga pelajar itu mengaku tak sengaja menyeret alat tangkap kepiting di jalan. Ketiga pelajar itu juga mengaku tak mendengar klakson yang dibunyikan oleh pengendara mobil yang merekam kejadian itu.
"Ketiga pria penyandang disabilitas ini juga mengaku tidak mendengar sama sekali bunyi klakson mobil milik warga yang merekam peristiwa tersebut. Pada saat tongkat alat tangkap kepiting terseret di jalanan pun mereka juga tidak menyadarinya," jelasnya.
Dari pemeriksaan yang dilakukan polisi ketiga pelajar itu mengakui kelalaiannya. Mereka juga menyampaikan permintaan maaf atas kejadian viral tersebut.
"Mereka mengakui, kesalahannya dan memohon maaf secara tidak sengaja telah membuat heboh masyarakat Kota Batam," ujarnya.
"Untuk proses hukumnya, kita kembalikan ke pihak keluarga. Pastinya, kita juga akan melakukan pengawasan terhadap yang bersangkutan dan memberikan surat peringatan agar tidak mengulangi perbuatan ini lagi," tambahnya.
Sulastri, guru ketiga pelajar yang ikut mendampingi mereka memberikan keterangan di Polsek Nongsa juga turut menyampaikan permintaan maaf. Ia menyebut tak menyangka insiden yang tidak disengaja muridnya itu viral di media sosial
"Saya telah mendidik mereka sejak kelas 1 SD . Namun, kita tidak menyangka bahwa apa yang dilakukan dengan tidak sengaja itu malah viral dan membuat gaduh. Tentu, saya mewakili orang tua yang bersangkutan memohon maaf kepada seluruh masyarakat Batam atas peristiwa ini, Saya berharap, peristiwa ini tidak terulang kembali dan kami pihak keluarga akan terus memberikan pengawasan terhadap ketiga anak-anak tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, Beredar video pemotor membawa senjata tajam dan menyeretnya di aspal jalan. Kejadian itu disebut terjadi di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Dilihat detikSumut pada Senin (25/3/2024), dalam video tersebut tampak dua sepeda motor terlihat menghalangi sebuah mobil yang hendak mendahului mereka. Dua sepeda motor itu terus menghalangi jalan mobil tersebut.
"Begal, arah ke bandara, seret-seret pedang. Bawa pedang ni," ujar perekam video.
Saat di klakson oleh pengendara mobil, kedua sepeda motor tersebut malah menyeret sebuah pedang ke aspal dan menimbulkan bunga api. Kejadian itu diketahui terjadi Jalan Hang Tuah, Nongsa, Batam.
"Di klakson tak mau minggir, malah seret seret pedang. Menuju MTC, Batu Besar, Nongsa Batam," ujar perekam.
Atas viralnya video itu, polisi kemudian melakukan penyelidikan. Akhirnya polisi menemukan ketiga pelajar tersebut.
(dhm/dhm)