.webp)
Polda Sumut membuka ruang pengaduan bagi korban penipuan seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) Nina Wati (NW). Sejauh ini, ada tiga laporan baru yang masuk.
"Kita membuka ruang pengaduan terkait dengan penipuan atau penggelapan dengan tersangka yang saat ini sudah ditetapkan, yaitu NW. Hasil penelusuran, ada tiga laporan baru yang masuk dan berproses di Ditreskrimum," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi detikSumut, Selasa (26/3/2024).
Hadi mengatakan sebelumnya sudah ada empat laporan yang masuk. Ditambah dengan tiga laporan baru ini, berarti sudah ada tujuh laporan terkait kasus penipuan dengan terlapor Nina Wati. Ketujuh laporan itu, kata Hadi, terkait penipuan modus masuk TNI/Porli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, sampai saat ini polisi memproses tujuh laporan yang sama dengan terlapor NW yang sudah ditahan Polda Sumut. Dari Laporan-laporan yang terbaru modusnya sama memasukan korbannya menjadi anggota TNI dan Polri," ujar mantan Kapolres Biak Papua itu.
Pada salah satu laporan yang masuk, Hadi menyebut penipuan itu modusnya adalah memasukkan anak korban menjadi TNI. Total uang yang diduga disetor ke pelaku Nina Wati sebesar Rp 325 juta.
"Yang terbaru penipuan modus masuk TNI dengan terlapor NW. Kerugian sekitar Rp 325 juta," jelasnya.
Mantan Wadirlantas Polda Kalimantan Tengah itu menyebut pihaknya akan terus menindaklanjuti kasus ini. Hadi juga mengimbau masyarakat yang merasa menjadi korban Nina Wati untuk segera melapor ke polisi.
"Kita membuka ruang bagi masyarakat yang mau melaporkan, silakan. Polisi akan terus mendalami dan tentu menindaklanjutinya," pungkasnya.
(mjy/mjy)
