Aksi saling lapor terjadi antara dua kelompok tani di Kabupaten Kampar, Riau. Keduanya lapor ke polisi usai sama-sama mengaku jadi korban pengeroyokan.
Kasat Reskrim Polres Kampar, AKP Elvin, mengatakan laporan pertama dilayangkan oleh Tedi Suteja. Dia melapor di Mapolsek Kampar Kiri Hilir, akibat dianiaya bersama istrinya.
"Pada Sabtu (2/3) pukul 08.00 WIB pelapor bersama istri bernama Elis Setiawati ada di kebun. Lokasinya di Desa Mentulik, Kampar Kiri Hilir," kata Kasat, Selasa (5/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu pukul 10.00 WIB datang sebanyak 40 orang menghampirinya. Mereka mengaku disuruh keluar dari kebun atas perintah seseorang bernama Effendi Simatupang.
"Lalu seorang laki-laki yang membawa pedang memakai kaos warna hitam melakukan pengancaman kepada pelapor. Tidak lama kemudian pelapor dipukul dan dikeroyok secara terus menerus," katanya.
Pemukulan dilakukan ke arah kepala, perut, dan punggung. Akibatnya Tedi Suteja jatuh dan diinjak-injak.
Setelah puas memukul pelapor dan para pelaku dilerai oleh warga setempat. Tedi pun mengalami kesakitn akibat dipukuli dan melapor.
Laporan tersebut diterima Polsek Kampar Kiri Hilir atau hari yang sama saat terjadi pemukulan. Laporan sendiri saat ini telah ditangani kepolisian setempat.
Sementara itu dalam kesempatan berbeda Effendi Simatupang mengaku jika anggota kelompok taninya juga dianiaya. Bahkan di lokasi korban dipukuli hingga babak belur dan pingsan.
Tak terima, Tedi Suteja melapor ke Polres Kampar. Laporan juga dilayangkan pada hari yang sama setelah kejadian.
"Ada laporan di Polsek 1 dan Polres 1, dari masing-masing kelompok ini ada saling lapor. Korban sama-sama dari kelompok tani di daerah tersebut," kata Elvin.
(ras/afb)