Viral Satria Mahathir 'Cogil' Ngaku Punya Privilege Selama Ditahan, Ini Kata Polisi

Kepulauan Riau

Viral Satria Mahathir 'Cogil' Ngaku Punya Privilege Selama Ditahan, Ini Kata Polisi

Alamudin Hamapu - detikSumut
Selasa, 30 Jan 2024 18:15 WIB
Satria Mahathir Cogil pakai baju tahanan di Polresta Barelang. (Alamudin Hamapu/detikSumut)
Foto: Satria Mahathir 'Cogil' pakai baju tahanan di Polresta Barelang. (Alamudin Hamapu/detikSumut)
Batam -

Seleb TikTok Satria Mahathir 'Cogil' beberapa waktu lalu ditangkap dan ditahan polisi atas kasus dugaan penganiayaan terhadap anak anggota DPRD Kepri. Usai bebas Satria mengaku mendapatkan privilege hingga mendapatkan perlakukan khusus selama berada di Rutan Polresta Barelang.

Dilihat detikSumut pada video Instagram salah satu podcast, Selasa (30/1/2024), Satria Mahathir mengaku privilege dirinya berlaku saat ditahan 13 hari di Polresta Barelang. Hal itu disebabkan oleh pengaruh orang tuanya yang merupakan mantan petinggi polri.

"Soalnya privilege berlaku. Termasuk sosok bapak berpengaruh, mulai dari proses BAP hingga pencabutan berkas itu semua semua penyidik dan anggota memperlakukan kita dengan baik," ujar satria saat ditanya di acara podcast.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satria juga mengaku selama sel tahanan Polresta Barelang dirinya juga kerap dibelikan rokok. Ia juga mengaku mendapatkan sel khusus untuk ia dan tiga rekannya.

"Termasuk didalam saya dibelikan rokok. Masuk sel tapi gue dikasih kamar yang kosong buat kita berempat. Sudah titipan dari pimpinan buat nggak dipisah dan nggak digabung kakap atau kasus gede," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Saat disinggung pembawa acara podcast terkait dirinya dibebaskan usai berdamai dengan korban, Satria mengaku anggota DPRD Kepri yang anaknya dikeroyok dirinya mendapat tekanan. Sehingga perdamaian bisa terjadi.

"Beritanya damai, ya damai sih damai tapi di sisi lain anggota DPRD ini terima banyak pressure dari pihak kita. Jadi secara nggak langsung dia diteror," ujarnya.

Satria juga mengaku tidak pernah memakan makanan di Rutan Polresta Barelang. Ia mengaku diberikan makan yang dipesan dari aplikasi ojek online.

"Kita nggak dikasih makan-makanan penjara, kita di gofood jadi kita di gofood in sama jaga piket atau stok makanan tak pernah habis. Rokok pun banyak sampai paru-paru tuh sakit. Selain itu dikasih akses bebas ke ruangan tengah tergantung siapa yang jaga," ujarnya.

Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Dwi Ramadhanto membantah pernyataan Satria Mahatir soal privilege yang didapatkan. Ia menyebut Satria diperlakukan sama dengan tahanan lainnya.

"Tidak Ada kami kasih privilege seperti yang disebutkan yang bersangkutan. Dia dan rekannya kita perlakukan sama saja dengan tahanan lainnya. Sama seperti tahanan lainnya," kata Kompol Dwi Ramadhanto, Selasa (30/1/2024).

Ramadhanto juga menyebut bahwa pembebasan Satria Mahatir dari tahanan Polresta Barelang karena adanya kesepakatan damai antara keluarga korban dan para pelaku. Ia menegaskan tidak ada intervensi dalam penanganan kasus tersebut.

"Yang namanya Restorative Justice itu perdamaian antara pelaku dan korban dengan syarat dan ketentuan yang diatur. Jika semua syarat dan ketentuan terpenuhi maka kami penyidik tidak bisa meneruskan kasusnya," ujarnya.

Ramadhanto menerangkan jika tidak ada perdamaian dari korban dan pelaku, maka pihaknya pasti akan melanjutkan kasus tersebut. Ia bahkan menyebut kasus itu pasti akan dilimpahkan ke kejaksaan.

"Restorative Justice itu karena korban bersedia damai dan syaratnya juga memenuhi. Jika korban tidak mencabut laporan ya berkas kasusnya kita teruskan ke kejaksaan," ujarnya.




(mjy/mjy)


Hide Ads