7 Fakta Remaja di Belawan Tewas Tertembak

7 Fakta Remaja di Belawan Tewas Tertembak

Goklas Wisely - detikSumut
Sabtu, 20 Jan 2024 16:00 WIB
Suasana polisi saat melakukan olah TKP  kasus remaja berinisial RF (17) diduga terluka di bagian kepala karena terkena tembakan oleh petugas kepolisian di Jalan Taman Makam Pahlawan, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. (Dok Polres Pelabuhan Belawan).
Foto: (Dok Polres Pelabuhan Belawan)
Medan -

Polda Sumut masih mendalami soal dugaan remaja tertembak oleh personel kepolisian saat tawuran terjadi di Jalan Taman Makam Pahlawan, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Sejumlah saksi termasuk dari petugas pun diperiksa.

Diketahui, remaja itu berinisial RF (17). Kejadian yang dialaminya berlangsung pada Selasa (16/1/2024) sekitar pukul 21.30 WIB. Berikut sejumlah fakta yang dihimpun detikSumut terkait tewasnya RF.

1. RF Permisi Keluar Rumah Mau Beli Nasi

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adela Mandasari (30) selaku kakak korban mengatakan malam itu RF meminta uang untuk membeli nasi kepadanya. Dia pun memberikan uang Rp 3 ribu dan RF beranjak pergi.

"Tiba-tiba warga datang, bilang RF ditembak sama polisi. Lukanya di kepala, dari bagian belakang tembus ke kening," kata Adela saat diwawancarai di RSUD Pirngadi, Rabu (17/1).

ADVERTISEMENT

RF langsung dilarikan ke RS Prima Husada Cipta. Karena mengalami luka cukup parah, RF dibawa ke RSUD Pirngadi. Sayangnya, RF meninggal dunia pada Rabu (17/1) sore.

2. Diduga Ditembak dari Mobil Patroli Polisi

Adela menceritakan, berdasarkan penuturan warga sekitar yang menyaksikan kejadian itu, bahwa situasi di lokasi awalnya ada terjadi tawuran. Kemudian polisi masuk coba untuk membubarkan.

Tak lama ada satu unit mobil patroli kepolisian datang dan melepaskan tembakan. Dari seberang, tiba-tiba RF terjatuh ketika suara tembakan itu terdengar. Warga pun sempat merekam kejadian itu.

"Jadi, di video itu, polisinya dari dalam mobil patroli menembak. Pelurunya pun ada ini," ucap Adela.

3. Ditemukan Selongsong Peluru PMC Luger

Adela mengungkapkan telah menemukan selongsong peluru di sekitar lokasi adiknya tertembak. Dari foto yang diberikan Adela, selongsong peluru ada tertera tulisan, 'PMC LUGER 9mm'. "Itu ditemukan di lokasi, makanya kami berani bilang kepalanya ditembak," ucapnya.

Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban mengatakan saat ini petugas masih menyelidiki terkait selongsong peluru tersebut. "Kita selidiki dulu ya. Karena pada saat itu, anggota hanya menggunakan senpi revolver, sedangkan ini (selongsong peluru) pistol," sebutnya.

Hal selaras pun disampaikan Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi yang menerangkan sejauh ini autopsi telah dilakukan untuk mengusut soal penyebab kematian RF. Hadi membenarkan pula pihaknya masih mendalami siapa pemilik peluru itu.

"Betul. Polisi sedang melakukan penyelidikan," ujarnya.

4. Kapolres Sempat Sebut RF Terluka Kena Sajam

Janton membantah RF terkena luka tembakan. Melainkan RF terkena senjata tajam. "Jadi sejauh ini diketahui kepala RF terluka karena terkena benda tajam dan batu, bukan peluru. Namun petugas ini tetap selidiki," kata Janton kepada detikSumut.

Terkait kronologi, Janton menjelaskan bahwa malam itu memang ada tawuran antar warga dan bahkan petugas yang coba melerai turut diserang. Sejauh ini diketahui, sebelum tawuran terjadi, ada seorang warga berinisial A sedang duduk di depan Lorong Melati.

Kemudian, tiba-tiba ada kelompok pemuda lainnya berinisial AY Cs mendatangi A dan membancok bagian tangan kiri dan punggung. Alhasil, A melarikan diri ke dalam Lorong Melati. Melihat hal itu, warga Lorong Melati mengejar kelompok AY CS sehingga terjadi aksi saling serang.

"Atas kejadian ini lah ada 1 orang yang alami luka sobek di bagian kepala, itu lah si RF (yang turut melakukan penyerangan ke A). Diduga keributan ini karena dipicu aksi balas dendam," tuturnya.

Baca selengkapnya di halaman berikut...

5. RS Pirngadi Sebut RF Tewas Ditembak

Humas RSUD Dr Pirngadi Medan, Gibson Girsang mengatakan bahwa RF memang sempat dirawat di ruang ICU. Namun, akhirnya nyawa RF tidak dapat diselamatkan.

"Pasien itu (RF) sudah meninggal dunia sekitar pukul 16.00 WIB. Ia meninggal karena luka tembakan di bagian kepalanya," kata Gibson kepada detikSumut, Rabu (17/1).

6. Keluarga dan Polisi Cekcok di RS Bhayangkara Soal Autopsi

Adela mengakui sempat terjadi percekcokan ketika jenazah RF berada di RS Bhayangkara. Ia menyebutkan saat itu keluarganya tidak ingin jenazah RF diautopsi.

"Semua dibedah, kami tak izin lah. Sebab, perjanjian tadi di RS Pirngadi cuma kepala aja, kami bersedia. Tapi sampai sini beda. Terus buat lah surat pernyataan kami tak setuju diautopsi," kata Adela saat diwawancarai di RS Bhayangkara.

"Nah, tahu-tahu orang (polisi) ini masih menahan dari jam 16.30 WIB sampai sekarang (malam). Makanya kami tadi mau bawa pulang (jenazahnya)," sambungnya.

Ia pun menegaskan bahwa alasan keluarga akhirnya menerima jenazah RF diautopsi agar perkara itu menjadi terang benderang. Agar pelaku dapat diungkap kepolisian.

Kombes Hadi pun membenarkan cekcok itu dipicu persoalan autopsi korban RF. Hadi mengatakan awalnya keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi. Namun, setelah diberikan penjelasan, keluarga akhirnya menyetujui autopsi tersebut.

"Keluarga awalnya menolak autopsi. Kemudian, diberikan penjelasan oleh polisi dan petugas medis terkait tujuannya, dan keluarga paham dan akhirnya menyetujuinya," kata Hadi, Kamis (18/1/2024).

7. Personel Polisi Diperiksa Usut Tertembaknya RF

Hadi mengatakan sejauh ini proses olah TKP hingga pemeriksaan saksi sedang dilakukan untuk mengungkap kasus RF.

"Tentu penyidik memeriksa saksi baik dari warga yang di sana. Termasuk memeriksa anggota. Ada beberapa yang kita mintai keterangan," sebutnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Motor Polisi Dibakar Massa saat Penggerebekan Markas Narkoba di Medan"
[Gambas:Video 20detik]
(dhm/dhm)


Hide Ads