Personel Polisi Diperiksa Usut Kasus Remaja di Belawan Tewas Tertembak

Personel Polisi Diperiksa Usut Kasus Remaja di Belawan Tewas Tertembak

Goklas Wisely - detikSumut
Jumat, 19 Jan 2024 17:21 WIB
Suasana polisi saat melakukan olah TKP  kasus remaja berinisial RF (17) diduga terluka di bagian kepala karena terkena tembakan oleh petugas kepolisian di Jalan Taman Makam Pahlawan, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. (Dok Polres Pelabuhan Belawan).
Foto: Polisi olah TKP (Dok Polres Pelabuhan Belawan)
Medan -

Polda Sumut menyelidiki terkait seorang remaja inisial RF (17) diduga tewas karena tertembak saat tawuran terjadi di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Kini, sejumlah personel kepolisian diperiksa.

"Kami sampai saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait dengan awal peristiwa tawuran," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi saat diwawancarai, Jumat (19/1/2024).

"Kemudian, ada peristiwa tawuran dan korban dari peristiwa tawuran tersebut," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadi menjelaskan petugas masih melakukan penyelidikan. Sejumlah saksi pun diperiksa, mulai dari warga dan petugas kepolisian.

"Tentu penyidik memeriksa saksi baik dari warga yang di sana. Termasuk memeriksa anggota. Ada beberapa yang kita mintai keterangan," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Di samping itu, dirinya menegaskan bahwa laporan keluarga RF ke Propam Polda Sumut sedang ditindaklanjuti sesuai dengan mekanisme yang ada.

"Laporan kan ada mekanismenya, tentu ditindaklanjuti," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, pihak keluarga RF melaporkan kejadian yang dialami RF ke Propam Polda Sumut.

"Pada hari ini, kami datang untuk melaporkan atas kejadian penembakan yang diduga dilakukan oleh oknum kepolisian yang mungkin saat ini sedang dicari tau apakah dari Polres Belawan atau dari Polsek Belawan," kata Direktur LBH Cakra Keadilan Helmax Alex Sebastian Tampubolon, selaku kuasa hukum keluarga korban di Propam Polda Sumut, Kamis (18/1/2024).

Alex mengatakan pihaknya tidak menyertakan oknum polisi mana saja yang mereka laporkan. Dia menyebut hal itu nantinya akan diselidiki oleh pihak propam.

"Untuk terlapor saat ini kan masih belum ketahui berapa jumlahnya dan siapa pelakunya karena memang kejadian itu secara singkat dan spontan," ujarnya.

"Jadi, kalau dilihat memang (menembak) dari jarak dekat itu saya rasa itu tidak diperkenankan. Apalagi kalau memang diduga pelakunya aparat kepolisian, sudah tahu lah mana tindakan tegas terukur dan terarah. Harusnya kalau terjadi pun tawuran tersebut, aparat kepolisian datang, mungkin dia memberikan peringatan. Jadi, kalaupun dia merasa diserang, dia harus melakukan pelumpuhan, bukan mematikan," sambungnya.

Alex meyakini korban tewas karena terkena tembakan. Berdasarkan hasil scan, ditemukan seperti lintasan peluru di kepala korban.

"Kalau untuk korban dinyatakan ditembak, mungkin dari pihak rumah sakit sudah melakukan scan beserta dengan radiologi X Ray. Jadi, memang ada foto toraksnya, memang jelas di foto toraks itu ada seperti jalur peluru yang melintas, bukan seperti pakai parang, tapi ini memang peluru yang melintas," kata Alex.

Dia juga turut mengomentari soal pernyataan pihak kepolisian yang menyebutkan kalau korban tewas karena terkena benda tajam. Alex pun meminta pernyataan tersebut disertai dengan bukti.

"Kemarin kita sudah mintakan harusnya dari rumah sakit ada diagnosanya, ataupun keterangannya, ini kami masih menunggu. Cuman kemarin rumah sakit hanya menerbitkan surat kematian saja. Mungkin nanti hasil autopsi dari kepolisian bisa diterangkan dan bisa diberikan kepada kami hasil tersebut," ujarnya.

Selain ke Propam, pihaknya juga berencana membuat laporan ke SPKT Polda Sumut soal dugaan pembunuhan. Dia pun berharap kasus kematian korban itu bisa segera terungkap.

"Rencana kita melaporkan juga untuk kriminal umumnya, jadi ada pidana umumnya. Ini kan propam bicara soal kepolisiannya, tapi kalau memang ini dianggap ada dugaan tindak pidana pembunuhan, atau menghilangkan nyawa orang lain, kita buat laporan secara hukum yang berlaku. Harapannya dengan adanya laporan itu, kasus ini segera diusut tuntas, dan juga keluarga segera mendapatkan keadilan," pungkasnya.




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads