Melayat ke Rumah Remaja Tewas Diduga Tertembak di Belawan, Kapolres Minta Maaf

Melayat ke Rumah Remaja Tewas Diduga Tertembak di Belawan, Kapolres Minta Maaf

Goklas Wisely - detikSumut
Kamis, 18 Jan 2024 14:54 WIB
Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban mendatangi rumah duka remaja inisal RF (17) yang tewas diduga karena kepalanya tertembak di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. (Dok Polres Pelabuhan Belawan).
Foto: Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban mendatangi rumah duka remaja inisal RF (17) yang tewas diduga karena kepalanya tertembak di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. (Dok Polres Pelabuhan Belawan).
Medan -

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban mendatangi rumah duka remaja inisial RF (17) yang tewas diduga karena kepalanya tertembak di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Janton menyampaikan permintaan maaf dan turut berduka atas meninggalnya RF.

"Pada kesempatan ini saya memohon maaf kepada masyarakat jika ada kekeliruan yang dilakukan personel saat menangani masalah tawuran di Belawan kemarin. Kita semua tidak ingin peristiwa itu terjadi," kata Janton, Kamis (18/10).

"Kehadiran polisi untuk menjaga situasi Kamtibmas agar masyarakat merasa aman dan nyaman. Sekali lagi saya memohon maaf dan bertanggungjawab atas kejadian itu," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Janton mengungkapan pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara untuk mengetahui penyebab pastinya meninggalnya RF.

"Pihak keluarga korban telah menyerahkan semua penanganannya ke Polres Pelabuhan Belawan. penyidik akan profesional dan transparan menangani meninggalnya RF tersebut," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Pada kesempatan itu, Janton mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi yang dapat memicu terjadinya aksi tawuran di Belawan.

"Saya harap masyarakat dapat menahan diri sehingga peristiwa tawuran tidak kembali terjadi. Sebab para pelaku tawuran di Belawan rata-rata berusia remaja butuh peran semua pihak secara bersama-sama," imbaunya.

Sebelumnya diberitakan, Janton membantah soal RF ditembak. Ia pun menjelaskan bahwa pada Selasa (16/1) sekitar pukul 21.30 WIB petugas mendapati informasi ada bentrok antar pemuda di Jalan Taman Makam Pahlawan, Kecamatan Medan Belawan.

Setibanya di lokasi, didapati ada dua kelompok pemuda saling serang. Petugas coba membubarkan tetapi justru dilempari batu oleh warga yang beberapa orang membawa kelewang. Polisi tetap mencoba untuk melerai massa yang bertikai.

"Pada saat petugas berusaha melerai, warga semakin rame dan menyerang menggunakan senjata tajam. Lalu, seorang personel Iptu Maha selaku Pawas Polsek Belawan memberikan tembakan peringatan ke udara dua kali. Tetapi petugas tetap dilempari batu dan dihadang dengan menggunakan kelewang," ungkapnya.

Sekitar pukul 22.00 WIB, pertikaian antar kelompok itu mulai mereda. Janton mengungkapkan berdasarkan keterangan saksi sejauh ini, awalnya ada seorang warga berinisial A sedang duduk di depan Lorong Melati.

Kemudian, tiba-tiba ada kelompok pemuda lainnya berinisial AY Cs mendatangi A dan membancok bagian tangan kiri dan punggung. Alhasil, A melarikan diri ke dalam Lorong Melati. Melihat hal itu, warga Lorong Melati mengejar kelompok AY Cs sehingga terjadi aksi saling serang.

"Atas kejadian ini lah ada 1 orang yang alami luka sobek di bagian kepala, itu lah si RF (yang turut melakukan penyerangan ke A). Kemudian RF dibawa ke rumah sakit PHC dan kini dirujuk ke RSUD Pirngadi. Diduga keributan ini karena dipicu aksi balas dendam," tuturnya.

"Jadi sejauh ini diketahui kepala RF terluka karena terkena benda tajam dan batu, bukan peluru. Namun petugas ini tetap selidiki," tutupnya

Di lain pihak, Adela Mandasari (30) selaku kakak korban mengatakan awalnya RF keluar dari rumah karena ingin membeli nasi.

"Awalnya dia bilang minta (uang) jajan Rp 3 ribu beli nasi. Keluar dia (RF). Tiba-tiba warga datang, bilang RF ditembak sama polisi. Lukanya di kepala, dari bagian belakang tembus ke kening," kata Adela saat diwawancarai di RSUD Pirngadi, Rabu (17/1).

"Lalu, dibawa lah dia sama abangnya ke RS PHC (Prima Husada Cipta). Ceritanya, pas RF keluar itu memang ada tawuran. Jadi, di video itu, polisinya dari dalam mobil patroli menembak. Pelurunya pun ada ini," sambungnya.




(mjy/mjy)


Hide Ads