5 Fakta Emak-emak di Madina Hantam Tetangga Hingga Tewas gegara Sakit Hati

Round Up

5 Fakta Emak-emak di Madina Hantam Tetangga Hingga Tewas gegara Sakit Hati

Finta Rahyuni - detikSumut
Jumat, 05 Jan 2024 10:10 WIB
Wanita pembunuh tetangga di Madina, Sumut dihajar massa. (Istimewa)
Foto: Wanita pembunuh tetangga di Madina, Sumut dihajar massa. (Istimewa)
Mandailing Natal -

Seorang emak-emak di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut), bernama Netian Sari (48) harus berurusan dengan pihak kepolisian usai menghantam tetangganya Satia (55), hingga tewas. Motif pelaku menghabisi nyawa korban karena sakit hati.

Berikut detikSumut rangkum lima fakta terkait kasus pembunuhan itu:

1. Ditemukan Warga di Parit Sekolah

Peristiwa pembunuhan itu terjadi di Desa Kampung Sawah, Kecamatan Natal, Selasa (2/1/2024). Pembunuhan itu terungkap usai warga menemukan jasad korban tergeletak di parit belakang sekolah di desa tersebut. Setelah itu kejadian itu dilaporkan ke Polsek Natal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban ditemukan oleh seorang warga yang baru pulang bekerja. Kemudian, melihat hal tersebut beberapa warga mengangkat mayat perempuan tersebut dari dalam parit dan melaporkan hal itu ke Polsek Natal," kata Plh Kasi Humas Polres Madina Ipda Bagus Seto, Selasa.

2. Pelaku Tetangga Korban

Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan lebam-lebam di bagian muka. Pihak kepolisian pun melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) atas kejadian itu.

ADVERTISEMENT

Setelah diselidiki, petugas akhirnya menangkap pelaku yang merupakan tetangga korban. Penangkapan itu hanya berselang beberapa jam setelah jasad korban ditemukan.

"Setelah dilakukan penyelidikan, berselang beberapa jam kemudian petugas berhasil mengamankan seorang wanita yang diduga menjadi pelaku pembunuhan korban yang juga tetangga korban sendiri," kata Bagus.

3. Pelaku Babak Belur Dihajar Warga

Sebelum dibawa ke kantor polisi, pelaku sempat dihajar warga di lokasi kejadian. Pemukulan itu terjadi karena warga geram dengan aksi pelaku.

"Ketika diamankan, karena masyarakat emosi, sempat dimassa," ujar Bagus Seto saat dikonfirmasi detikSumut, Kamis (4/1).

Bagus mengatakan pelaku mengalami luka lebam di bagian muka usai dihajar warga. Dia menyebut saat ini pelaku masih dalam perawatan di RSUD Panyabungan.

"Pelaku masih dirawat di RS Panyabungan, karena keterbatasan fasilitas di RS Natal makanya kita bawa ke Panyabungan. (Pelaku) mengalami luka, makanya diberikan perawatan medis," ujarnya.

4. Pelaku Baru Sebulan Pindah

Bagus menyebut pelaku merupakan warga Aceh yang baru sebulan pindah ke Desa Kampung Sawah itu. Pelaku tinggal di gedung sekolah yang sudah tidak digunakan dan kebetulan berdekatan dengan rumah korban. Bahkan, korban juga sering berkunjung ke tempat tinggal pelaku.

"Pelaku ini tinggalnya di gedung sekolah yang memang sudah enggak terpakai lagi. Jadi, dia tinggal di situ. Kemudian si korban sering main ke situ karena bertetangga," jelasnya.

5. Motif Sakit Hati

Perwira pertama Polri itu mengatakan motif pembunuhan itu karena pelaku tersinggung dengan perkataan korban.

"Jadi, ada perkataan yang sering diucapkan si korban kepada si pelaku, yang menurut dia (pelaku) menyinggung dia, sakit hati," kata Bagus.

Alhasil, pelaku geram hingga memukul korban berulang kali di bagian kepala dan wajah menggunakan kayu. Usai menghabisi nyawa korban, pelaku menyeret jasad korban ke parit belakang sekolah tempat pelaku tinggal.

"Emosi, dipukulkannya pakai kayu sepanjang 60 cm. Habis dipukul, tewas, diseret lah ke belakang gedung sekolah, ada parit, dimasukkan lah ke situ untuk menghilangkan jejak," ujarnya.

Terkait isu bahwa pelaku mengincar harta korban, Bagus mengatakan pihaknya masih mendalami hal itu. Namun, menurutnya, sejauh ini motif tersebut belum terbuktikan.

"Jadi, untuk berita-berita yang sudah beredar di tengah masyarakat bahwasanya si pelaku mengincar hartanya si korban, itu belum terfaktakan dari hasil penyelidikan. Kita masih mendalami terkait adanya motif lain," pungkasnya.




(nkm/nkm)


Hide Ads