Perkara terkait juru parkir di Jalan Gedung Arca, Kota Medan yang mengaku dianiaya polisi berujung damai. Ada pun dua polisi yang memukuli jukir tersebut dikenakan sanksi disiplin.
"Untuk persoalan itu sudah berdamai. Pemicu persoalannya karena uang parkir," kata Kapolrestabes Medan Kombes Teddy Marbun kepada detikSumut, Kamis (4/1/2024).
Teddy mengucapkan bahwa ada dua oknum polisi yang terlibat dalam perkara tersebut. Ada pun dua oknum itu telah dikenakan sanksi disiplin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oknum ini dari Sabhara yang di BKO kan ke Polrestabes Medan. Untuk dua oknum itu sudah dikenakan tindakan disiplin," ujarnya.
Di samping itu, Kabid Parkir Dinas Perhubungan Kota Medan Nikmal Fauzi Lubis mengaku telah mendapatkan informasi tersebut.
"Ia benar, itu jukir resmi, E Parking. Tapi setahu saya persoalan tersebut mau diselesaikan secara kekeluargaan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, satu video bernarasi seorang jukir mengaku mendapatkan intimidasi dari oknum polisi beredar di media sosial. Jukir ini mengaku dipukuli usai diamankan di Jalan Gedung Arca, Kecamatan Kota Medan.
Dilihat detikSumut, Kamis (4/1/2024), video itu berdurasi sekitar beberapa menit. Di awal, video itu menunjukkan beberapa pria sedang memasukkan seseorang ke dalam mobil patroli polisi.
"Pengakuan seorang juru parkir yang mengaku mendapatkan intimidasi dari oknum polisi," demikian narasi di dalam video tersebut.
Lalu, video itu beralih pada pengakuan seorang pria bernama Aprizal. Dia mengaku sehari-hari sebagai tukang jaga parkir di Jalan Gedung Arca.
"Saya Aprizal yang jaga parkir di Jalan Gedung Arca. Tadi jam 9 malam saya ditangkap polisi pakai mobil patroli," kata Aprizal dalam video pengakuannya.
"Saya dibawa keliling-keliling dan saya dipukuli di jalan. Sampai bengkak-bengkak ini (sambil memegang pipinya). Tidak tahu kesalahan saya apa, Pak Polisi," tambahnya.
Ia pun meminta keadilan ke Wali Kota Medan Bobby Nasution. Sebab, dia mengaku adalah juru parkir resmi. Namun, petugas kepolisian itu disebutnya marah-marah karena diminta uang parkir.
"Badan saya tengok ini, pak, dipukuli. Saya punya bad, karcis. (Tapi) karcis saya diambil, uang saya diambil, Pak Polisi.
Habis itu saya cuci mobil, habis itu saya jalan kaki dari Putri Hijau sampai Gedung Arca, Pak," ungkapnya.
"Saya minta keadilan lah, Pak Wali Kota, Pak Polisi. Tengoklah ini sampai bengkak bengkak pak. Saya cari uang untuk anak dan istri saya. Saya dipukuli kayak binatang, Pak. Saya dipaksa mengaku kesalahan saya, Pak," sambungnya.
(afb/afb)