Erupsi Gunung Marapi yang ada di Sumatera Barat masih menyisakan cerita kesedihan. Salah satunya aksi salah seorang korban, Muhammad Adan yang sempat menolong teman sebelum akhirnya ditemukan tewas.
Cerita tersebut terungkap oleh keluarga saat menjemput jenazah Adan di Bukit Tinggi. Keluarga mendapat cerita bahwa Adan sempat menolong temannya yang hendak masuk jurang saat erupsi Gunung Marapi.
"Informasi kami dapat bahwa almarhum ini di atas bukit menolong temannya tiga orang yang mau masuk jurang. Sementara almarhum mau masuk jurang juga, kakinya patah," ucap paman korban, Sudirman saat ditemui beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudirman menyebut Adan coba menolong temannya. Bahkan sempat mengirimkan share lokasi terakhir saat Gunung Marapi erupsi.
"Dia menyelamatkan tiga nyawa, tetapi dia tidak terselamatkan dan kami tidak dapat kontak alm, hanya dapat shareloc posisi dia setelah magrib," katanya.
Setelah putus kontak, keluarga langsung berangkat ke Sumatera Barat. Keluarga mendapati korban sudah meninggal dunia di rumah sakit Bukit Tinggi.
"Kami berangkat ke sana dan almarhum ini kami jumpa minggu di Rumah Sakit Bukit Tinggi. Saat almarhum sampai baru kami tahu Adan sudah meninggal dunia barulah kami bawa ke Pekanbaru," katanya.
Adan sendiri merupakan pemuda berusia 21 tahun. Ia tercatat sebagai warga Kulim, Pekanbaru dan merupakan salah satu korban erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu (3/12).
Adan juga merupakan mahasiswa dari Universitas Islam Riau. Selain Adan, ada tiga mahasiswa UIR lain yang tercatat menjadi korban.
(ras/afb)