Propam Polda Sumut Periksa Personel Aniaya Pak Ogah di Medan

Propam Polda Sumut Periksa Personel Aniaya Pak Ogah di Medan

Finta Rahyuni - detikSumut
Senin, 23 Okt 2023 14:36 WIB
Kondisi Pak Ogah masih tergeletak di ruang inap Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Medan. (Foto: Goklas Wisel).
Kondisi Pak Ogah masih tergeletak di ruang inap Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Medan. (Foto: Goklas Wisely).
Medan -

Seorang pengatur lalu lintas liar atau Pak Ogah di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), bernama Ahmad Firdaus, diduga menjadi korban penganiayaan puluhan oknum polisi Polda Sumut. Propam pun saat ini tengah memeriksa para personel yang diduga melakukan penganiayaan itu.

"Para pelaku saat ini sedang menjalani pemeriksaan Propam untuk mempertanggungjawabkan atas apa yang telah dilakukan," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Senin (23/10/2023).

Hadi belum memerinci berapa personel yang saat ini tengah diperiksa propam. Namun, dia turut mengucapkan permintaan maaf atas kejadian itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada beberapa yang diduga terlibat. Polda Sumut meminta maaf atas kejadian yang menimpa korban," jelasnya.

Mantan Kapolres Biak, Papua itu mengatakan korban saat ini masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan. "Korban saat ini sedang menjalani perawatan dan pemulihan di RS Bhayangkara Medan. Saat ini, korban merasakan kondisinya sudah lebih baik," pungkasnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya diberitakan, penganiayaan yang dialami Firdaus berlangsung pada Sabtu (21/10) sekira pukul 18.00 WIB. Saat itu, Firdaus sedang mengatur arus lalu lintas bersama seorang temannya di depan Hotel Antares.

Lalu, sejumlah personel polisi turun dari truk yang bertuliskan Sabhara Polda Sumut. Melihat itu, ia bersama temannya merasa takut dan melarikan diri. Firdaus kabur ke arah Pasar Simpang Limun.

"Saat itu saya larinya zig-zag jadi agak sulit dikejar. Nah, cara lari saya itu dianggap meledek mereka. Terakhir, saya diamankan dan dinaikkan ke dalam truk," jelasnya Minggu (22/10).

Truk itu pun berjalan ke arah Amplas. Di tengah perjalanan, Firdaus disiksa oleh para personel polisi. Ia mengaku dipukul, ditampar, dan ditunjang. Seingatnya jumlah personel polisi itu ada sekitar 15 orang.

Tak lama, truk itu berhenti dan Firdaus diturunkan. Beruntung saat itu ada warga sekitar yang menolongnya. Warga memesankan becak sehingga korban diantarkan pulang ke rumahnya.




(dhm/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads