Warga mengeluhkan keberadaan tumpukan beton drainase di trotoar Jalan Hayam Wuruk, Medan, karena mengganggu akses pejalan kaki. Dinas SDABMBK (PU) Pemkot Medan pun merespons keluhan warga itu.
Kabid Sumber Daya Air dan Drainase, Dinas SDABMBK, Gibson Panjaitan mengatakan pihaknya sudah melakukan rapat dengan pimpinan proyek itu. Mereka meminta agar pengerjaan drainase tersebut dipercepat penyelesaiannya.
"Semalam kita sudah rapatkan dan sudah kita perintahkan buat percepatan supaya jangan terlalu lama berdampak buat masyarakat," kata Gibson Panjaitan kepada detikSumut, Rabu (11/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum itu, Gibson menyebutkan setelah mengetahui informasi itu, dirinya langsung meminta keluhan warga itu direspons. Sehingga tumpukan beton tersebut dirapikan dan tidak mengganggu akses pejalan kaki.
"Di grup pekerjaan juga sudah kita sampaikan biar pekerja langsung laksanakan," ucapnya.
Proyek drainase di Jalan Hayam Wuruk sudah berlangsung satu bulan ini. Proyek tersebut ditargetkan akan rampung bulan depan.
"Hayam wuruk ditargetkan bulan 11 (November)," tutupnya.
Sebelumnya, warga mengeluhkan keberadaan tumpukan beton drainase di trotoar Jalan Hayam Wuruk, Medan. Sebab akses bagi pejalan kaki terganggu akibat tumpukan beton yang berada di jalan tersebut sebulan belakangan.
Pantauan detikSumut, Senin (9/10), terlihat tumpukan beton di sisi jalan yang biasa digunakan pejalan kaki. Tumpukan beton ini sendiri bisa dilihat di beberapa titik sepanjang Jalan Hayam Wuruk.
Beton tersebut terdiri dari berbagai jenis ukuran. Bahkan sampai ukuran terbesar dengan tinggi 2 meter, lebar 2 meter, dan panjang 1 meter. Padahal di sekitar Jalan Hayam Wuruk terdapat beberapa bimbingan belajar.
Salah satu pedagang makanan, Wardi, yang berjualan di sekitar jalan tersebut mengaku tumpukan beton tersebut mengganggu akses pejalan kaki. Hal ini dianggap berbahaya terutama karena banyaknya anak sekolah yang melintasi jalan ini.
"Kurang tau sih mulai kapan, betonnya udah entah berapa hari kayaknya. Jadi susah yang jalan (kaki) mau lewat kan. Banyak anak sekolah juga kan lewat sini, jadi ya khawatir aja," tuturnya saat diwawancarai di Medan, Senin (9/10).
(nkm/nkm)