Supriadi alias Didi (33), pelaku pembunuhan seorang tukang kusuk di Jalan Teuku Amir Hamzah bernama Heni (41), dari awal memang berniat untuk merampok korban. Pelaku melancarkan aksinya dengan modus pijat.
"Dari informasi awal bahwa tersangka ini memang ini niatnya adalah untuk mengambil hp dari pada korban, modusnya pijat," kata Dirreskrimum Polda Sumut Kombes Sumaryono, Senin (2/10/2023).
Namun, sebelum membunuh dan mengambil handphone korban, pelaku juga sempat bertransaksi untuk berhubungan badan dengan korban. "Pada saat terjadi transaksi untuk pijat itu, korban ini dengan tersangka komunikasi untuk melakukan hubungan intim," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, kata Sumaryono, korban pun membuka bajunya. Namun, keduanya gagal melakukan hubungan intim karena ternyata uang pelaku tidak cukup.
"Tetapi bagaimana ceritanya masih kita dalami, ternyata tidak jadi dan memang sempat bugil korban, korban sudah buka baju dan telanjang, tapi mereka tidak jadi. Laporan awal bahwa si tersangka ini uangnya kurang, sehingga tidak jadi," jelasnya.
Setelah itu, pelaku pun kembali ke niat awalnya untuk merampok barang korban. Pelaku terlebih dahulu mencekik leher korban hingga tewas. Lalu, Pelaku mengambil handphone Heni dan pergi melarikan diri.
"Setelah enggak cukup uangnya, kembali ke niat awalnya untuk mengambil hp, dia melakukan pembunuhan dengan cara mencekik. Setelah dipastikan bahwa korban sudah meninggal maka dia mengambil barang yang diinginkan, kemudian kabur dari rumah tersebut," kata Sumaryono.
Sumaryono menyebut pelaku dan korban sudah saling mengenal. Namun, pihak kepolisian saat ini masih mendalami apakah pelaku memang sering melakukan pijat dengan korban.
"Pelaku ini kenalnya karena si korban tukang pijat. Jadi, memang sudah kenal dan transaksinya juga transaksi pijat. Berapa kali transaksi pijat itu masih kita dalami," ujarnya.
(afb/afb)