Walpri Kapolda Kaltara Tewas di Rumah Dinas, Propam Mabes Polri Diturunkan

Nasional

Walpri Kapolda Kaltara Tewas di Rumah Dinas, Propam Mabes Polri Diturunkan

Tim detikNews - detikSumut
Minggu, 24 Sep 2023 18:40 WIB
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan memberikan keterangan terkait kasus anggota polisi Bripda IDF atau Bripda ID yang tewas tertembak rekannya, Bripda IMS atau Bripda IM dan Bripka IG di Bogor. Jumpa pers berlangsung di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/7/2023).
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan (Grandyos Zafna)
Jakarta -

Pengawal pribadi dari Kapolda Kaltara Irjen Daniel Aditya Jaya, Brigpol Setyo Herlambang, ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar di rumah dinas. Propam Mabes Polri turun untuk melakukan asistensi dari kasus tewasnya Setyo.

"Tim Propam Mabes Polri sudah turun untuk asistensi Bid Propam Polda Kaltara," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan melansir detikNews, Minggu (24/9/2023).

Brigpol Setyo sendiri diketahui tewas tertembak senjata api (senpi) di rumah dinasnya, Jumat (22/9) sekitar pukul 13.00 WITA. Setyo diduga tewas tertembak akibat lalai saat membersihkan senpi miliknya sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara terkait kasus tersebut. Sigit menegaskan Polri akan transparan mengusut tewasnya Brigpol Setyo Herlambang.

Kapolri juga mengatakan telah memerintahkan Kapolda Kaltara Irjen Daniel Aditya Jaya mengusut kasus itu secara cermat hingga tuntas. Jenderal Sigit juga meminta pengusutan kasus ini memanfaatkan Scientific Crime Investigation (CSI).

ADVERTISEMENT

"Yang jelas sudah saya perintah kepada Pak Kapolda (Kaltara) bahwa terkait dengan peristiwa yang terjadi ini betul-betul diusut secara cermat, secara tuntas, manfaatkan CSI yang kita miliki sehingga kemudian hasil akhirnya betul-betul bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah," kata Jenderal Listyo, di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (24/9).

Selain itu, Kapolri juga sudah memerintahkan Bareskrim Puslabfor untuk menurunkan dokter-dokter forensik. Hal itu agar hasil penyelidikan bisa dipertanggungjawabkan ke pihak keluarga.

"Saya kira Polri selalu transparan," tegas Sigit.




(afb/afb)


Hide Ads