Kapolres Dairi AKBP Reinhard Nainggolan meminta maaf karena telah memukul dua anggotanya, Bripka DS dan Bripka HS hingga masuk rumah sakit. Reinhard mengaku baru mengetahui kedua anggotanya itu masuk rumah sakit usai mengikuti zoom.
Reinhard Nainggolan turut menjelaskan awal mula peristiwa itu terjadi. Dia mengatakan awalnya dia datang ke Mapolres Dairi pada Senin (28/8) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB.
Di sana, Reinhard ingin mengecek para personel piket yang tidak merespons panggilannya dari handy talky (HT).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melakukan pengecekan terhadap perwira pengawas, personel piket SPKT, piket fungsi operasional dan piket RTP, ditemukan petugas yang melaksanakan piket jaga tidak merespons panggilan radio HT," kata Reinhard dalam keterangannya, Rabu (30/8/2023).
Lalu, Reinhard pun mengumpulkan para perwira pengawas serta petugas piket. Saat itu, Reinhard memberikan teguran serta tindakan disiplin berupa menghormat bendera.
Reinhard, saat itu, sembari berjalan ke barisan personel sambil menanyakan alasan para personel piket tersebut tidak merespons panggilan HT itu. Lalu, pertanyaan Reinhard itu pun dijawab oleh Bripka DS dan Bripka HS yang merupakan personel dari Intelkam.
Saat itu, keduanya mengatakan alasan tidak menjawab panggilan HT itu, karena HT tersebut tidak berfungsi dengan baik. Reinhard pun mengecek HT tersebut. Ternyata saat dicek, HT itu berfungsi baik.
Alhasil, kedua personel yang menjawab tadi diberikan teguran dan tindakan fisik. Reinhard sendiri tidak memerinci tindakan fisik yang dilakukannya kepada kedua anggota itu.
"Saya mengecek langsung ternyata HT tersebut berfungsi baik, dan kedua anggota yang menjawab itu diberikan teguran serta tindakan fisik,"ujarnya.
Usai kejadian itu, Reinhard pun pergi meninggalkan lapangan apel, sedangkan dua personel tersebut dibawa ke ruang propam. Belakangan, Reinhard baru mengetahui kedua anggota itu masuk rumah sakit usai dirinya mengikuti rapat melalui zoom.
"Saya baru mengetahui kedua piket Intelkam itu berobat ke RSUD Sidikalang setelah selesai pelaksanaan zoom meeting," jelasnya.
Mantan Kapolres Nias Selatan itu pun mengaku dirinya telah menjenguk kedua anggota itu. Menurut informasi yang diterimanya, anggotanya itu ternyata memiliki penyakit bawaan saraf kejepit dan hipertensi.
"Saya meminta maaf atas kejadian tersebut," kata Reinhard.
Perwira menengah Polri itu pun mengaku merasa bersalah. Dia berjanji tidak akan mengulangi perbuatan seperti itu lagi.
"Saya meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi kembali," ujarnya.
Lihat juga Video 'Heboh Pria Bercelana Loreng Pukul Kepala Juru Parkir, Ini Kata TNI':
Baca selengkapnya di halaman berikut...
Reinhard Diperiksa Propam
Propam Polda Sumut pun memeriksa Reinhard Nainggolan atas kejadian itu. Reinhard diperiksa setelah peristiwa itu terjadi. Pemeriksaan itu dilakukan di Propam Polda Sumut.
"Sudah, kemarin setelah kejadian itu," kata Hadi, Selasa (29/8).
Hadi mengatakan pemeriksaan Reinhard itu merupakan perintah Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi. "Perintah Pak Kapolda diperiksa oleh propam dan sudah dilaksanakan," jelasnya.
Selain itu, perwira menengah Polri itu mengatakan pihaknya juga telah memeriksa para korban. Pemeriksaan itu dilakukan di Kabupaten Dairi.
"Korban sudah kita mintai keterangan, diperiksa ke sana (Dairi)," kata Hadi.
Hadi sendiri belum memerinci hasil pemeriksaan itu. Dia mengatakan hasil itu nantinya akan disampaikan oleh Propam Polda Sumut. Sementara Reinhard, kata Hadi, saat ini sudah kembali bertugas sebagai Kapolres.
"Dia bertugas. (Hasil) propam tentu bekerja atas fakta ya, nanti faktanya bagaimana propam yang akan menyampaikan hasil pemeriksaan. Ini kan masih proses semuanya," jelasnya.