Soal Korlap Togel di Langkat Ngaku Diintimidasi TNI, Kodam: Itu Hoaks!

Soal Korlap Togel di Langkat Ngaku Diintimidasi TNI, Kodam: Itu Hoaks!

Goklas Wisely - detikSumut
Jumat, 18 Agu 2023 22:44 WIB
Kapendam saat konferensi pers di Media Centre Kodam I/BB, Jalan Rotan, Kota Medan, Jumat (18/8/2023). (Goklas Wisely).
Kapendam saat konferensi pers di Media Centre Kodam I/BB, Jalan Rotan, Kota Medan, Jumat (18/8/2023). (Goklas Wisely).
Medan -

Kodam I/BB menyebut video pengakuan Supriatin yang membantah soal menyetor uang ke polisi dan mengungkap diintimidasi saat diperiksa di Markas Deninteldam I/BB adalah hoaks. Kodam menyebut pihaknya tidak melakukan intimidasi kepada Supriatin.

Kapendam I/BB Kolonel Rico Siagian mengatakan terkait video Supriatin yang viral kedua kali tersebut tidak benar.

"Itu hoaks. Karena kami, dalam hal ini Denintel, tidak ada melakukan intimidasi, pengancaman, ataupun intervensi," kata Rico saat konferensi pers di Media Centre Kodam I/BB, Jalan Rotan, Kota Medan, Jumat (18/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada saat pemeriksaan biasa-biasa saja. Dan itu sudah saya cek kebenarannya," tambahnya.

Diketahui, awalnya muncul satu video pengakuan Supriatin yang mengaku memberikan setoran uang judi togel ke polisi dan TNI.

ADVERTISEMENT

Supriatin adalah koordinator lapangan judi togel yang ditangkap personel Denintel di Desa Wonosari, Langkat, pada Sabtu (12/8) sekitar pukul 21.20 WIB.

"Kali ini Denintel mengungkap jaringan peredaran judi togel di lokasi. Ada tiga warga sipil dan satu oknum polisi yang diamankan," kata Rico, Selasa (15/8/2023).

Tiga warga itu, bernama Abdul Ari (67) sebagai juru tulis, Agus Sari (47) sebagai pembeli nomor togel, dan Supriatin (38) sebagai koordinator lapangan. Sedangkan oknum polisi itu berinisial Aipda JPH.

"JPH sebagai korlap judi togel. Dalam pemeriksaan, Supriatin mengaku memberikan uang koordinasi kepada pihak Polres Langkat, yakni Iptu HS (Kanit Pidum Polres Langkat), sebesar Rp 25 juta per bulan. Pengiriman itu dilakukan pada 7 Agustus 2023 melalui no rekening BRI atas nama LS," ungkapnya.

Selanjutnya, tiga warga dan satu polisi itu diserahkan ke Polres Langkat. Tak lama kemudian, muncul satu video pengakuan Supriatin lagi yang memberikan pengakuan berbeda.

Supriatin menyebutkan diintimidasi TNI saat memberikan pengakuan di video viral pertama. Bahkan ia mengucapkan bahwa tidak benar ada oknum polisi yang mendapat uang setoran.




(dhm/dhm)


Hide Ads