Jenazah Advent Pratama Telaumbanua siswa kepolisian di SPN Polda Lampung diautopsi di RSUP H Adam Malik atas permintaan keluarga. Pihak rumah sakit akan menyerahkan hasil autopsi Advent ke polisi.
Humas RSUP H Adam Malik Medan Rosario Dorothy belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan menuntaskan hasil autopsi Advent. Hal itu tergantung apakah diperlukan pemeriksaan tambahan atau tidak.
"Tergantung sih ya, tergantung apakah dibutuhkan pemeriksaan tambahan atau tidak," katanya kepada detikSumut, Kamis (17/8/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil dari autopsi tersebut akan diserahkan oleh RSUP Adam Malik ke pihak kepolisian.
"Hasil kan akan kita serahkan kepada pihak kepolisian," ucapnya.
Sehingga Rosario meminta agar menghubungi pihak kepolisian terkait hasil autopsi tersebut.
"Selanjutnya mungkin bisa ditanyakan ke pihak kepolisian saja ya," tutupnya.
Jenazah Advent sendiri selesai diautopsi pada Rabu (16/8). Pihak RSUP Adam Malik selesai melakukan autopsi pada Kamis (17/8) pukul 03.00 WIB.
Setelah selesai autopsi, keluarga membawa jenazah Advent ke Pulau Nias. Jenazah rencananya akan dimakamkan di Nias Selatan.
"Jenazah masih dalam penyeberangan laut Sibolga Gunung Sitoli," kata tante dari Advent, Bestari Telaumbauna kepada detikSumut, Kamis (17/8).
Untuk diketahui, dilansir dari detikSumbagsel, Advent Pratama Telaumbauna (APT), seorang siswa kepolisian yang tengah menjalani pendidikan di SPN Polda Lampung meninggal dunia. Dia tewas usai menjalani pembinaan fisik pada Selasa (15/8).
Polda Lampung sendiri telah membenarkan kabar tewasnya siswa yang baru menjalani pendidikan di tahun ini.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik, menyatakan Advent jatuh ketika akan mengantre makan usai menjalani kegiatan pembinaan fisik di siang hari.
"Jadi peristiwa itu saat seluruh siswa selesai melaksanakan pembinaan fisik di siang hari, berjalan menuju ruang makan untuk melaksanakan makan siang. Di dalam barisan, yang bersangkutan tiba-tiba terjatuh dan langsung ditolong oleh teman sepeletonnya dan pengasuh. Setelah dipanggilkan petugas klinik SPN untuk diperiksa," kata dia, Rabu (16/8).
Keluarga merasa janggal dengan kematian Advent Pratama Telaumbauna, siswa SPN Polda Lampung. Keluarga berencana melakukan autopsi mandiri di RSUP Adam Malik, Medan, Sumatera Utara.
Advent meninggal usai mendapatkan penanganan medis di RS Bhayangkara, Bandar Lampung, Selasa (15/8). Pihak RS Bhayangkara menyampaikan keluarga menolak autopsi.
Ayah Advent, Ifon mengaku pihaknya menolak autopsi dilakukan di RS Bhayangkara karena permintaan keluarga besarnya. Mereka menginginkan jasad putranya diautopsi di Medan.
"Bukan menolak (autopsi), tapi kepergian anak ini bagi kami tidak masuk akal. Akhirnya pihak keluarga besar kami memaksa untuk dilakukan autopsi di Medan agar jelas penyebab kematian anak tersebut," kata Ifon saat dikonfirmasi, Rabu (16/8).
(astj/astj)