2 Kali Anggota TNI Datangi Polrestabes Medan, Terbaru Sempat Cekcok

2 Kali Anggota TNI Datangi Polrestabes Medan, Terbaru Sempat Cekcok

Goklas Wisely - detikSumut
Minggu, 06 Agu 2023 12:36 WIB
Sejumlah personel TNI datangi Polrestabes Medan
Sejumlah personel TNI datangi Polrestabes Medan (Istimewa)
Medan -

Kedatangan sejumlah anggota TNI ke Satreskrim Polrestabes Medan menjadi sorotan. Ini bukan pertama kali para tentara itu diduga mengintervensi penegakan hukum di kepolisian.

Kedatangan pertama anggota Kodam I Bukit Barisan itu terjadi pada Senin (10/4/2023) sekitar pukul 20.00 WIB hingga dini hari.

Pantauan detikSumut di lokasi, ada puluhan TNI yang berada di halaman Mapolrestabes Medan. Para personel Kodam I/BB itu pun dominan berseragam sipil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kala itu, kedatangan TNI cukup lama hingga sekitar 02.21 WIB. Selanjutnya, Kapendam I/BB Kolonel Rico Siagian angkat bicara.

Ia beralasan kedatangan TNI karena sebelumnya melakukan razia bersama dengan Polrestabes Medan. Sedangkan alasan kenapa para personel sampai dini hari, Dia mengungkap kemungkinan hanya ingin menunggu sahur.

ADVERTISEMENT

"Nunggu sahur kali pak," ucap Rico kepada detikSumut.

Kedatangan kedua kalinya puluhan TNI ke Polrestabes Medan terjadi pada Sabtu (5/8/2023). Dilihat detikSumut, puluhan personel TNI ramai di lantai dua Satreskrim Polrestabes Medan.

Tampak ada personel yang berbaju dinas dan sebagian mengenakan pakaian sipil. Personel itu pun ada yang pria dan wanita. Tampak mereka sedang menunggu sesuatu.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...

Selain itu, terlihat juga sejumlah personel kepolisian berada di lokasi. Termasuk Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa dan Kasi Propam Polrestabes Medan Tomi.

Tiba-tiba terdengar ada keributan yang terjadi antar personel TNI berbaju sipil dengan seorang. Cekcok mulut terjadi. Mendapati hal itu, sejumlah awak media coba mendekat ke lokasi untuk memastikan apa yang terjadi.

Namun personel lain langsung menanyai dan meminta agar awak media menjauh dari lokasi. "Ini kami perintah komandan bang," kata seorang personel berbaju sipil sembari merangkul bahu awak media untuk menjauh dari lokasi.

Tak lama cekcok mulut redam. Sekitar pukul 16.00 WIB puluhan personel TNI itu kemudian perlahan-lahan pergi meninggalkan lokasi.

Terkait hal itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan awalnya Mayor Dedi Hasibuan yang merupakan penasehat hukum dari Kumdam I/BB datang ke lokasi.

"Ia ingin menemui Kasat Reskrim untuk berkoordinasi atas proses hukum yang dihadapi oleh saudaranya, yakni ARH," kata Hadi saat diwawancarai di Polrestabes Medan, Minggu (6/8/2023).

Dia mengungkapkan ARH merupakan tersangka kasus tindak pidana pemalsuan tanda tangan sertifikat tanah bersama sedang seorang lainnya berinisial P.

"Jadi sekali lagi ini kesalahpahaman personal. Bukan institusi. Kami perlu sampaikan Kodam I/BB dan Polda Sumut tetap solid dan berkomitmen untuk proses penegakan hukum dan menciptakan kondisi Kamtibmas yang kondusif," sebutnya.

Kapendam I/BB Kolonel Rico Siagian turut membenarkan kedatangan Mayor Dedi Hasibuan tersebut. Dedi ingin membicarakan soal penangguhan penahanan keluarganya berinisial ARH yang jadi tersangka pemalsuan tanda tangan sertifikat tanah.

"Intinya dari Mayor Dedi ingin menanyakan surat penagguhan yang mereka buat sudah sampai mana," kata Rico saat diwawancarai di Mako Polrestabes Medan, Sabtu (5/8/2023).

"Nah, setelah dijelaskan, ya mereka memahami bahwa surat itu baru diterima hari ini sekitar pukul 14.00 WIB," sambungnya.

Rico menjelaskan bahwa penangguhan penahanan terhadap ARH kini telah ditindaklanjuti. Sehingga ARH dilepaskan dari sel tahanan Polrestabes Medan.

Di samping itu Rico juga menerangkan alasan Mayor Dedi datang dengan membawa rekannya yang lain sehingga tampak ramai.

"Mau datang 1 orang atau 10 orang. Menurut saya bukan menjadikan, wah, ini sesuatu yang negatif. Memang kebetulan Dedi membawa teman-temannya. Tapi bukan berarti untuk menyerang," ujarnya.

Dia pun menegaskan tidak ada pengerahan personel. Hanya saja, Dedi ingin ARH ditangguhkan dan akhirnya diwujudkan Polrestabes Medan.

"Makanya setelah surat hardcopy-nya kita terima dan pertimbangan Polres bisa ditangguhkan, ya selesai," ujarnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Heboh Oknum Polisi Palak Pemotor Wanita, Ini Kata Polrestabes Medan"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads