.webp)
Taman hutan kota di Makasar, Jakarta Timur, disebut menjadi tempat berkumpulnya para LGBT. Hal itu diungkapkan oleh anggota DPRD DKI dari Fraksi PDIP Wa Ode Herlina.
Dia pun meminta Pemprov DKI untuk memperketat pengawasan di taman tersebut agar tidak terjadi hal-hal negatif.
"Dewan mengharapkan eksekutif melakukan pengawasan dan pengamanan terutama di area hutan kota dan taman kota mengingat sering terjadi tindak kriminalitas di hutan kota contohnya di hutan kota Jalan Perindustrian dan menjadi tempat berkumpulnya kaum LGBT," ujarnya dilansir detikNews Rabu (26/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wa Ode mengaku mengetahui itu usai mendapat laporan dari masyarakat. "Merupakan kewajiban anggota dewan untuk menyerap aspirasi masyarakat maka penting bagi anggota dewan untuk turun langsung menemui warga masyarakat dalam rangka menjaring aspirasi dan hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat," katanya.
Penampakan Hutan Kota Makasar
Hutan Kota UKI yang berada kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar, Jaktim, itu tampak sepi. Pantauan di lokasi hanya ada petugas Dinas Pertamanan dan Hutan Kota yang sedang bersih-bersih.
Pintu masuk ke Hutan Kota UKI itu terdapat di pinggir Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Jaktim. Hutan kota ini sendiri dikeliling sejumlah jalan, seperti Jalan Mayjen Sutoyo, Jalan Perindustrian hingga Jalan Tol Cililitan.
 Hutan Kota Jaktim yang disebut tempat berkumpul LGBT (Hutan Kota Jaktim (Kurniawan-detikcom) |
Hutan tersebut terlihat dibatasi dengan pagar di sekelilingnya. Ada beberapa tiang lampu juga terlihat berada di belakang pagar dan satu tiang lampu berada di tengah Hutan. Terdapat plang yang berisi keterangan bahwa kawasan tersebut merupakan milik Pemprov DKI Jakarta.
Hutan kota itu didominasi pohon-pohon besar dan dipenuhi tumpukan daun. Ada satu bilik bambu yang terlihat berada di dalam hutan.
Bilik itu terlihat dijadikan tempat petugas meletakkan barang saat membersihkan kawasan hutan. Selain itu, terlihat ada Pos Polisi Lalu Lintas (Pos Polantas) yang berada di sebelah dengan Hutan Kota UKI.
Sepanjang trotoar di luar hutan kota juga terlihat ramai dengan pengendara yang beristirahat, terutama para tukang ojek.
(astj/astj)
