AKBP Achiruddin mengaku dia dan keluarganya kini dalam kondisi menderita. Penderitaan itu dikatakan Achiruddin muncul karena keluarga Ken Admiral yang tidak manusiawi.
"Malah sampai sekarang kami sekeluarga menderita," ujar Achiruddin saat bersaksi di PN Medan Senin (17/7/2023).
Perbuatan keluarga Ken mengingatkan Achiruddin atas anak-anaknya yang masih kecil menjadi kesusahan. Dirinya menyebut tindakan keluarga Ken tidak manusiawi sehingga dirinya mempertanyakan hati nurani keluarga Ken.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Termasuk adik-adik kecil. Di mana hati nurani kalian sekarang," jelasnya.
"Tahu, kalian itu (lakukan) perbuatan tak manusiawi," sambungnya.
Usai menyampaikan kekesalan itu, Achiruddin mengaku tidak ikut menganiaya Ken Admiral dan teman-temannya. Sebab mudah saja bagi Achiruddin membuat Ken dan rekannya meninggal dunia.
"Kalau saya mau aniaya kalian, habis (meninggal) kalian. Kan tidak," tuturnya.
Achiruddin malah menyebutkan perbuatan baiknya dengan menasihati para pihak yang terlibat. Sebab Achiruddin tahu seluruh pihak yang terlibat merupakan anggota keluarga polisi.
"Bahwa setelah semuanya. Pasca kejadian itu saya menasihati mereka karena saya tahu ini semua keluarga polisi," terangnya.
Mendengar kesaksian itu, ketua majelis hakim, Oloan kaget. Lantas dirinya memastikan hal tersebut dengan bertanya kepada Achiruddin. "Ada juga polisi bapaknya?," tanya hakim Oloan.
AKBP Achiruddin menerangkan satu per satu hubungan yang terlibat dalam perkara ini dengan kepolisian. Disebutkannya bahwa terdapat beberapa saksi seperti Ken yang memiliki saudara perwira menengah polisi.
"Ini omnya polisi Kombes Edi Priadi. Ini bapaknya polisi, Kombes apa. Ini juga si Kasmal dan ceweknya ini (Savira) polisi juga bapaknya," jelasnya.
(astj/astj)