Pekanbaru -
Delapan anggota Brimob Polda Riau ditahan di penempatan khusus (patsus). Mereka dipatsus sebagai buntut viralnya curhat Bripka Andry Darma yang menolak mutasi dan mengaku sering setor ke atasan.
"Polda Riau telah melakukan penempatan khusus (patsus) kepada delapan anggota," terang Kabid Humas Polda Riau Kombes Nandang Mukmin, Jumat (9/6/2023).
Nandang memastikan dari delapan orang yang dipatsus, satu di antaranya adalah mantan Danyon B Pelopor Brimob Polda Riau Kompol Petrus. Petrus juga dipatsus terkait dugaan pelanggaran etik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada delapan orang patsus, termasuk juga Kompol P. Dipatsus untuk 30 hari ke depan sejak 8 Juni kemarin," kata Nandang.
Dalam catatan Bidang Propam, delapan anggota Brimob yang dipatsus di Polda Riau terdiri dari dua perwira dan enam bintara. Mereka adalah Kompol Petrus, AKP M, Aiptu R, Aipda A, Bripka D, Bripka AS Bripka S dan Bripka LC.
"Semua masih kami dalami sambil proses etik berjalan. Terkait kabar lain juga masih kami dalami terus oleh Propam," katanya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...
Kasus ini bermula dari video yang diunggah Andry. Pada unggahan itu, Andry memperlihatkan ibunya yang sedang sakit. Lantas, dia juga menunjukkan potongan layar percakapannya dengan atasannya, Kompol Petrus.
Bripka Andry yang dihubungi detikSumut mengaku kaget awal dapat kabar dirinya dimutasi. Sebab dia merasa tidak pernah punya masalah.
"Saya di Rohil dinas, tiba-tiba 3 Maret 2023 ada rapat di kantor dan dapat kabar soal mutasi saya ke Pekanbaru. Saya tanyalah ke Danyon saya karena saya tidak pernah mengurus mutasi dan tidak ada masalah," kata Bripka Andry, Senin kemarin.
Lulusan bintara polisi tahun 2007 itu pun kemudian menghadap Danyon B Pelopor Kompol Petrus. Namun, Danyon mengaku mutasi adalah keputusan Dansat Brimob Kombes Ronny Lumban Gaol.
"Saya tanya kenapa dimutasi. Kata Danyon keputusan Dansat Brimob di Pekanbaru ya saya sampaikan ke keluarga. Besok Sabtu pagi saya tanya beliau tidak di tempat, lalu ibu saya ngajak menghadap ke Pekanbaru," katanya.
Andry pun berangkat ke Pekanbaru untuk menemui Dansat Brimob Kombes Ronny Lumban Gaol. Namun ia baru bisa jumpa pada Selasa (7/5) di rumah dinas Dansat Brimob di Pekambaru.
"Berangkatlah kami ke Pekanbaru, ya saya jumpa. Saya tanyakan, karena saya merasa tidak pernah mengajukan mutasi. Dijawab seperti itu 'Kamu tidak ada salah, terlalu lama dan nggak ada kontribusi ke satuan'," katanya.
Ia kemudian membeberkan sudah banyak berkontribusi. Mulai dari setor ke atasan, mencari proposal hingga bantuan bangun klinik di Mako Brimob Batalyon B Pelopor, Rokan Hilir.
"Saya juga jalankan perintah dari Danyon saya untuk mencari kebutuhan dana beliau. Besarnya Rp 650 juta ini dikirim dari rekening istri saya ke Kompol Petrus, untuk pribadi beliau," katanya.
Namun Andry sedikit kecewa mendengar jawaban Kombes Ronny. Termasuk soal diminta mundur dari Korps Bhayangkara karena protes terkait mutasi dari Dansat Brimob.
Simak Video "Video Komitmen Polda Riau Tangani Karhutla: Bangun Hanggar Presisi-Helipad"
[Gambas:Video 20detik]