Duduk Perkara Kasatpol PP Madina Dianiaya Anggota Sendiri

Round Up

Duduk Perkara Kasatpol PP Madina Dianiaya Anggota Sendiri

Tim detikSumut - detikSumut
Jumat, 09 Jun 2023 07:30 WIB
Poster
Ilustrasi (Edi Wahyono)
Mandailing Natal -

Kasatpol PP dan Damkar Mandailing Natal, Yuri Andri dianiaya anggotanya sendiri, Ahmad Fauzan. Begini duduk perkara kasus tersebut.

Video aksi Ahmad Fauzan menganiaya atasannya, Yuri Andri pun viral di media sosial. Dilihat detikSumut dari video yang beredar, terlihat ada seorang pria yang menggunakan kaus sedang mendekati pria yang menggunakan baju dinas aparatur sipil negara (ASN). Kemudian pria yang menggunakan baju ASN itu mundur, namun pria yang berbaju kaus terus mendekat.

Pria yang berbaju kaus itu membenturkan kepalanya kepada pria yang berbaju ASN. Menerima perlakuan itu, pria berbaju ASN tetap mundur sembari menghalangi tubuh pria berbaju kaus untuk mendekat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Narasi dalam video menjelaskan jika pria berbaju ASN itu adalah Kasatpol PP Madina, Yuri Andri. Sementara pria berkaus adalah anggotanya sendiri. "Honorer di Madina aniaya Kasatpol PP hingga luka," demikian narasi dalam video itu.

Bupati Madina, Jafar Sukhairi Nasution mengatakan peristiwa itu berawal dari langkah Yuri Andri yang membuat kebijakan untuk mendisiplinkan anggotanya.

ADVERTISEMENT

"Itu memang benar terjadi. Ini berawal dari Kasat itu mendisiplinkan jajaran, ada upaya bagaimana biar satuan polisi pamong praja disiplin, jangan absen," kata Jafar kepada detikSumut, Rabu (7/6/2023).

Salah satu kebijakan yang diambil itu yakni menunda memberikan gaji kepada anggotanya yang jarang masuk kerja. Namun kebijakan itu ditentang oleh oknum Satpol PP yang jarang masuk kerja dan mendapatkan sanksi penundaan gaji.

"Tidak untuk diselewengkan, namun kebijakan Satpol bagaimana untuk mendisiplinkan jajarannya. Ternyata mereka salah duga, karena jarang masuk, itu lah ada miskomunikasi sehingga ada penganiayaan tersebut," sebut Jafar.

Setelah adanya peristiwa itu, sebut Jafar, Yuri Andri membuat laporan ke polisi. Kepada oknum honorer yang melakukan penganiayaan juga akan diberikan sanksi oleh Pemkab Madina setelah proses hukum berjalan.

"Langkah Satpol PP, setelah visum, telah melaporkan ke pihak yang berwajib. Karena itu tidak pidana kan. Tahap awalnya sanksi hukum," jelasnya.

Kasatpol PP dan Damkar Madina Yuri Andri menduga aksi penganiayaan terhadap dirinya sudah direncanakan. Ada dua hal yang dilihatya hingga membuat kesimpulan seperti itu.

Menurut dia hal pertama soal anggota Satpol PP tersebut melakukan memprotes langsung terhadap dirinya yang merupakan Kasatpol PP, yang secara hirarki struktural menurutnya masih jauh.

"Nah, makanya saya di situ pun berpikiran waras ada dua hal, yang pertama saya atasan mereka, seorang pemimpin itu tidak boleh menangani langsung anggota nya karena hirarkinya sangat jauh sekali, kami dididik seperti itu," kata Yuri Andri kepada detikSumut, Kamis (8/6/2023).

Selengkapnya di Halaman Berikutnya...

Alasan berikut soal para pegawai Satpol PP dan Damkar tersebut semuanya tidak memakai baju dinas saat peristiwa itu. Sehingga dia menduga ada pihak yang melakukan provokasi dan merencanakan hal itu.

"Yang kedua, saya pakai pakaian dinas di situ, sedangkan mereka sengaja pakai pakaian preman (baju biasa), makanya saya menduga ada indikasi ada yang memprovokasi ini, ada yang mengkondisikan seperti itu," ucapnya.

Hal itulah yang membuat Yuri yakin jika aksi tersebut sudah direncanakan. Apalagi di lokasi kejadian ada Kabid Damkar Madina, Martua Matondang.

"Terbukti kan tidak ada orang yang melerai di situ (padahal banyak pegawai di lokasi itu), ada Kabid Damkar di situ," ujarnya.

Yuri meyakini video yang viral tersebut direkam oleh Martua. Sebab saat itu, dia melihat Martua berada di sudut yang sesuai dengan pengambilan video.

"Yang memvideokan ini Kabid itu, saya yakin, karena dari eagle nya itu sudut pengambilan itu (posisi Kabid), karena waktu saya mutar itu saya lihat ada yang videokan," ungkapnya.

Sehingga saat itu, Yuri langsung berpikir jika aksi tersebut merupakan jebakan. Yuri menilai jika dia sengaja dipancing untuk melakukan kekerasan kepada Fauzan.

"Oo ini sudah jebakan ini, harapan mereka saya mukul, karena memang yang bersangkutan itu sengaja menawar-nawarkan kepalanya," tutupnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: KPK Tetapkan 5 Tersangka Terkait OTT di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)


Hide Ads