"Kasus dugaan setoran itu sedang proses. Sedang berjalan, Danyon dan anggotanya sudah dimutasi sambil pemeriksaan," ujar Iqbal kepada detikSumut lewat telepon seluler, Senin (5/6/2023).
Kapolda memastikan Bripka Andry Darma saat ini tak pernah masuk dinas. Ia absen sejak terbitnya surat mutasi pada 3 Maret lalu.
"Betul bahwa Bripka AD kalau keterangan Propam ada desersi sampai sekarang tak masuk sampai hari ini," kata Iqbal.
"Prinsipnya kita akan tindak tegas oknum yang menyalahi wewenang, sampai kode etik profesi. Tapi kalau ada unsur pidana kita akan dalami. Termasuk juga Kompol Petrus," kata Kapolda tegas.
detikSumut sudah coba konfirmasi terkait postingan tersebut melalui direct message ke akun Intagramandrydarmairawan07.2. Namun hingga saat ini belum ada jawaban dari Bripka Andry.
Sebelumnya anggota Brimob Polda Riau, Bripka Andry Darma yang berdinas di Batalyon B Pelopor Rokan Hilir protes karena dimutasi ke Pekanbaru. Dia tak terima dimutasi tanpa alasan yang jelas.
Curhatan Bripka Andry tertulis dalam akun Instagram @andrydarmairawan07.2. Akun itu disebut milik Bripka Andry pribadi.
Dalam akun tersebut, ia mengaku dimutasi pada Jumat (3/3/2023) lalu. Lima hari usai surat mutasi keluar, Bripka Andry langsung menghadap ke tempat baru.
"Karena saya mengurus ibu kandung yang sedang sakit komplikasi. Ibu kandung saya mengajak ke Pekanbaru menemui Dansat Brimob Polda Riau untuk minta pertimbangan terkait mutasi saya," tulisnya dalam postingan seperti dilihat hari ini.
Kombes Ronny Lumban Gaol selaku Dansat Brimob pun menjawab permintaan Bripka Andry. Ronny menyebut Bripka Andry tak ada salah, namun sudah terlalu lama berdinas di Rokan Hilir.
"Kamu nggak ada salah, kamu terlalu lama di sana. Terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi untuk kesatuan," jawab Dansat saat ditemui Bripka Andry kala itu.
Singkat cerita, Andry mengaku selama ini kerap diminta uang setoran dari atasan. Bahkan nilainya mencapai Rp 650 juta.
"Selain itu saya itu saya diminta mencari uang dari luar dan sudah saya setorkan sebesar Rp 650 juta ada bukti-bukti transfernya," kata Andry.
Dalam postingan tersebut, Andry juga turut menyertakan bukti-bukti transfer kepada mantan Komandan Batalyon, Kompol Petrus Hottiner Simamora.
(ras/dhm)