Jabatan Komandan Batalyon (Danyon) B Pelopor Manggala Rokan Hilir, Kompol Petrus Hottiner Simamora dicopot Polda Riau. Kompol Petrus dicopot 3 bulan lalu, karena dilaporkan menerima setoran dari anak buah hingga Rp 650 juta.
Saat ini, Kompol Petrus dimutasi dalam rangka pemeriksaan oleh Propam Podla Riau. Dia diperiksa Pengawas Profesi (Waprof) Bid Propam Polda Riau dan saat ini tinggal menunggu jadwal sidang.
Kasubdit Paminal Bid Propam Polda Riau AKBP Fahrian Siregar membenarkan soal pencopotan Kompol Petrus. Dia dicopot pada Maret lalu, begitu juga dengan Bripka Andry.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya ada dumas. Makanya dicopot itu dan proses pemeriksaan, untuk Danyon itu sudah proses Maret lalu. Sama soal Bripka Andry ini juga dalam rangka riksa (pemeriksaan)," katanya, Senin (5/6/2023).
Hanya saja, Kompol Petrus mengikuti semua rangkaian pemeriksaan. Dia juga masih aktif dinas sebagai Pamen Satuan Brimob Polda Riau di Batalyon A.
"Kompol Petrus masih Pamen di Batalyon setelah mutasi, di Batalyon A. Dia tinggal sidang, jadi bukan tidak ada pelanggaran," katanya.
Sementara untuk Bripka Andry, anggota Brimob yang curhat karena dimutasi, tidak pernah masuk sejak mutasi pada 3 Maret lalu. Ia juga tak pernah hadir pemeriksaan terkait dugaan setoran ke atasan tersebut.
"Jadi sebelum viral kita sudah tangani ini. Tapi semua masih proses sidang, ya kan tidak bisa langsung karena semua butuh proses," kata Fahrian.
Namun terkait benar atau tidaknya Kompol Petrus menerima uang, masih didalami. Hal itu akan disampaikan setelah sidang digelar.
"Masih didalami soal itu (terima setoran). Nanti setelah sidang baru disampaikan ya," katanya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...
Simak Video 'Curhat Setor ke Atasan Berujung Propam Ungkap Catatan Hitam Bripka Andry':
Sebelumnya, Bripka Andry curhat dimutasi dari Rokan Hilir ke Pekanbaru. Dia bahkan mengaku selama berdinas selalu menyetor uang ke atasan, dengan total Rp 650 juta.
Masalah ini bermula saat Bripka Andry dimutasi pada 3 Maret 2023. Selama tiga bulan belakangan, dia dicari-cari Polda Riau karena tak kunjung berdinas, sekaligus memeriksanya atas sejumlah dugaan pelanggaran.
Tiga bulan berselang, Bripka Andry muncul. Bukan menampakkan diri, dia malah muncul lewat unggahannya di media sosial Instagram Instagram @andrydarmairawan07.2.
Pada unggahan itu, Andry memperlihatkan ibunya yang sedang sakit. Lantas, dia juga menunjukkan potongan layar percakapannya dengan atasannya, Kompol Petrus. Tangkapan layar itu memperlihatkan histori transfer ke atasannya itu.
Pada narasi unggahan itu, Andry bilang bahwa, lima hari setelah surat mutasi keluar, dia langsung menghadap ke tempat baru.
"Karena saya mengurus ibu kandung yang sedang sakit komplikasi. Ibu kandung saya mengajak ke Pekanbaru menemui Dansat Brimob Polda Riau untuk minta pertimbangan terkait mutasi saya," tulisnya dalam postingan seperti dilihat detikSumut, Senin (5/5/2023).
Kombes Ronny Lumban Gaol selaku Dansat Brimob pun menjawab permintaan Bripka Andry. Ronny menyebut Bripka Andry tak ada salah, namun sudah terlalu lama berdinas di Rokan Hilir.
"Kamu nggak ada salah, kamu terlalu lama di sana. Terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi untuk kesatuan," jawab Dansat saat ditemui Bripka Andry kala itu.
Singkat cerita, Andry mengaku selama ini kerap diminta uang setoran dari atasan. Bahkan nilainya mencapai Rp 650 juta.
"Selain itu saya itu saya diminta mencari uang dari luar dan sudah saya setorkan sebesar Rp 650 juta ada bukti-bukti transfernya," kata Andry.
Dalam postingan tersebut, Andry juga turut menyertakan bukti-bukti transfer kepada mantan Komandan Batalyon, Kompol Petrus Hottiner Simamora.